Sukses

Australia Paksa Google dan Facebook Bayar Konten Berita dari Media Lokal

Australia Paksa Google dan Facebook Bayar Konten Berita dari Media Lokal

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Australia mendesak agar Google dan Facebook berbagi keuntungan dengan media di negara tersebut dan akan memaksa mereka untuk membayar konten berita media lokal.

Bendaharawan Josh Frydenberg menyatakan, nantinya akan ada kode etik resmi yang akan dikeluarkan Juli mendatang yang isinya mengharuskan raksasa teknologi tersebut membayar media Australia karena perusahaan telah menggunakan konten berita mereka.

"Ini semua ialah tentang bagaimana perusahaan raksasa bisa bersaing dengan baik, ini semua ialah tentang bagaimana bisa pekerja jurnalisme dapat dijamin dengan adil," kata Frydenberg, mengutip lama AFP, Senin (24/4/2020).

Sebagai informasi, Google dan Facebook berkontribusi besar terhadap industri media Australia. Sebanyak 2/3 periklanan daring dihabiskan perusahaan tersebut di berbagai platform media lokal. Pun, 17 juta orang Australia menggunakan Facebook tiap bulan dan 98 persen masyarakat sana menggunakan Google sebagai mesin pencari.

Industri media Australia juga telah memangkas 20 persen porsi pekerjaan mereka dalam 6 tahun terakhir.

Sebelumnya, Perancis juga pernah mencoba menerapkan hal serupa, namun hasilnya nihil. Malah, Google bilang tidak akan menampilkan iklan di sana lagi. Setali tiga uang dengan Perancis, Spanyol juga bertengkar hebat dengan raksasa teknologi tersebut, menyebabkan layanan Google News di sana ditutup.

Adapun kode etik digital yang akan mengatur bagi hasil tersebut dikembangkan oleh Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC). Frydenberg tidak membantah jika penentuan ukuran dalam kode etik tersebut sulit dijalankan, apalagi dengan adanya krisis saat ini.

"Kami memahami tantangan yang kami hadapi, karena perusahaan yang sedang dihadapi saat ini benar-benar sangat besar. Tapi kami harus melakukannya," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Facebook Kecewa

Di sisi lain, Ketua ACCC Rod Sims menyatakan, pengawas konsumen menyarankan agar pemerintah tidak memaksa Google dan Facebook untuk membayar, karena mereka pasti tidak akan mau.

Disampaikan pula pernyataan dari Managing Director Facebook area Australia dan New Zealand, Will Easton yang menyatakan bahwa mereka kecewa dengan tindakan pemerintah.

Easton menyatakan, pihaknya telah menggelontorkan miliaran dolar untuk kerjasama, pelatihan dan pengurusan kesepakatan konten untuk mendukung media lokal Australia.

Adapun Google sendiri menyatakan akan terus berkoordinasi dengan media lokal dan ACCC terkait hal ini.

"Kami sudah bekerja sama dengan industri media bertahun-tahun lamanya, membantu mereka meningkatkan bisnis lewat iklan dan layanan berlangganan serta meningkatkan trafik audiens mereka," ujar Juru Bicara Google yang tidak disebutkan namanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini