Sukses

Pengamat Sebut Biaya Pelatihan Kartu Prakerja Rp 1 juta Terlalu Besar

Pemerintah diharapkan segera mencairkan dana bantu langsung tunai serta menghapuskan program pelatihan Kartu Prakerja.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat ketenagakerjaan Universitas Airlangga, Hadi Subhan, menganggap bahwa program Kartu Prakerja yang digagas oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyelamatkan tenaga kerja yang menjadi korban wabah Corona tidak tepat sasaran.

Sebab, mayoritas tenaga kerja yang terdampak wabah ini telah mempunyai keahlian kerja di bidangnya. Justru mereka kehilangan pendapatan karena terkena PHK oleh perusahaan yang merugi.

"Seharusnya dana bantuan diberikan berupa uang tunai. Karena saat wabah ini berlangsung pendapatan mereka akan menurun drastis," kata Hadi saat dihubungi Merdeka.com, Senin (20/4/2020).

Menurutnya dana pelatihan kartu Prakerjayang dipatok pemerintah sebesar Rp 1 juta per orang dianggap terlalu besar. Sebab untuk membiayai 5,6 juta calon penerima kartu prakerja dibutuhkan dana fantastis hingga Rp 5,6 triliun.

Hadi menambahkan untuk menciptakan pelatihan Kartu Prakerja yang murah bukanlah perkara sulit bagi pemerintah, seperti instansi pemerintah dapat menggandeng pihak swasta yang kompeten untuk meluncurkan aplikasi gratis terkait metode pelatihan kerja. Imbasnya keuangan negara serta cakupan calon pelatihan kerja akan lebih luas.

Terlebih di situasi genting akibat lesunya ekonomi nasional pemerintah harus memfokuskan perhatian pada kemampuan daya beli masyarakat dalam mengakses kebutuhan bahan pangan. Sehingga kegiatan pelatihan momentumnya menjadi tidak tepat untuk dilakukan ditengah ancaman wabah virus asal kota Wuhan.

"Kalau mekanisme Kartu Prakerja sekarang, terlalu memboroskan uang negara," tegas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendapatan Menurun

Sementara itu, Irawan yang berprofesi sebagai tukang cukur mengaku pendapatan hariannya menurun drastis sejak pandemi virus covid-19 ramai diperbincangkan masyarakat. Hal ini membuat sebagian besar masyarakat memilih untuk membatasi aktivitas diluar rumah.

"Ya sekarang paling mentok Rp 50 ribu, biasanya bisa Rp 100 ribu lebih. Buat makan sekarang terbatas," kata Irawan.

Irawan menilai bantuan berupa uang tunai serta sembako lebih tepat diberikan kepada rakyat kecil. Mengingat banyak masyarakat kelas bawah yang terancam kehilangan daya beli akibat kehilangan pekerjaan maupun pendapatan.

Untuk itu pemerintah diharapkan segera mencairkan dana bantu langsung tunai serta menghapuskan program pelatihan kartu prakerja untuk dialihkan ke paket bantuan pangan bagi masyarakat yang terdampak wabah corona.

"Kan biaya untuk pelatihan prakerja sampai Rp 1 juta itu udah kemahalan. Cari uang sekarang udah susah," keluh Irawan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.
    Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.

    Prakerja

  • Pemerintah membuka Program Kartu Prakerja sejak 2020 untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

    Kartu Prakerja

  • prakerja.go.id