Sukses

Impor Senjata dan Amunisi Naik di Maret 2020

Impor Indonesia pada Maret 2020 naik sebesar 15,6 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data impor Indonesia pada bulan Maret 2020. Tercatat, impor naik sebesar 15,6 persen, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Nilai impor tercatat sebesar USD 13,35 miliar.

Adapun presentase impor tahunan (yoy) mengalami penurunan sebesar 0,75 persen dari Maret 2019.

"Impor kita naik cukup signifikan karena impor nonmigas naik 19,83 persen month-to-month," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam siaran langsung, Rabu (15/4/2020).

Secara sektoral, nilai impor barang konsumsi naik 43,8 persen dari bulan sebelumnya sebesar USD 1,27 miliar. Barang konsumsi yang mengalami peningkatan impor ialah senjata dan amunisi dan bagiannya yang memang dilakukan impor secara rutin tiap tahun untuk pertahanan dan keamanan negara.

"Kebetulan pada 2020 jatuhnya di Maret," kata Suhariyanto.

Lalu, yang lainnya ialah komoditas pear dari China yang meningkat, lalu bawang putih juga meningkat 18,8 juta dan berasal dari Australia, dan Air Conditioner (AC).

Kemudian, untuk nilai impor bahan baku penolong meningkat 16,34 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD 10,28 miliar. Barang-barang yang mengalami peningkatan ialah berbagai peralatan yang terkait dengan portable receiver (handphone dan elektronik) hingga emas.

Nilai impor barang modal mengalami penurunan tipis 1,55 persen dibandingkan bulan sebelumnya, sebesar USD 1,8 miliar, namun secara yoy turun cukup dalam sebesar 18,07 persen.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekspor Maret 2020 Naik Tipis Jadi USD 14,09 Miliar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Maret 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen dibanding bulan sebelumnya Februari 2020. Ekspor Maret tercatat sebesar USD 14,09 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD 14,06 miliar.

Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor Maret 2020 justru tercatat alami penurunan yakni 0,2 persen. Di mana, periode Maret 2019, ekspor Indonesia tercatat USD 14,12 miliar.

"Ekspor kita menunjukkan peningkatan meskipun tipis tetapi meningkat yaitu sebesar 0,23 persen dilihat dari komponen nya di sana bisa dilihat bahwa selama bulan Maret ini ekspor Migas kita mengalami penurunan 16,29 persen harga tetapi Ekspor nonmigas kita masih mengalami peningkatan 1,24 persen," kata Kepala BPS, Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/4).

Menurut sektor, ekspor seluruh komponen hampir mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Di mana sektor pertanian tercat sebesar USD 0,32 miliar atau naik 6,10 persen secara month to month (mtm). Kenaikan lainnya juga terlihat dari pertambangan dan lainnya mencapai USD 1,98 miliar atay naik 9.23 persen.

Sementara, penurunan terjadi di sektor migas yang tercatat sebesar USD 0,67 miliar atau turun minus 16,29 persen dibanding bulan Februari. Penurunan juga terjadi pada industri pengolahan yang tercatat sebesar USD 11,12 miliar atau turun minus 0,20 persen.

Adapun eksppr nonmigas menyumbang sebesar 95,22 persen dari total ekspor Maret 2020. Di mana masing-masing sektor industri pengolahan berkontribusi sebesad 78,92 persen terhadap total ekspor, kemudian tambang, 14.05 persen, migas 4,78 persen dan pertanian 2,25 persen.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini