Sukses

Gunung Anak Krakatau Meletus, Operasional Bandara Radin Inten II Tetap Normal

Erupsi Gunung Anak Krakatau disertai dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut.

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat malam, 10 April 2020 hingga Sabtu (11/4/2020) pagi. Menurut laporan, ketinggian kolom abu terpantau sekitar 500 meter di atas puncak, atau 657 meter di atas permukaan laut.

Letusan Gunung Anak Krakatau pada dini hari tadi tak sampai menganggu kegiatan penerbangan di Bandara Radin Inten II di Lampung. Saat ini, operasional bandara tersebut masih normal.

"Alhamdulillah tidak ada gangguan sampai dengan sekarang. Operasi penerbangan normal," ujar Executive General Manager (EGM) Bandara Radin Inten II Asep Kosasih Samapta kepada Liputan6.com, Sabtu (11/4/2020).

Asep mengatakan, Bandara Radin Inten II telah dilengkapi dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) apabila ada hal-hal yang bersifat mendesak, termasuk juga yang diakibatkan oleh letusan Gunung Anak Krakatau.

"Yang jelas kami terus koordinasi dan komunikasi dengan pemantau aktivitas gunung berapi, prediksi penyebaran abu vulkano, kecepatan angin, sampai ketinggian letusan," ungkapnya.

"Semua ada perhitungannya sampai dengan prosedur penutupan bandara apabila gangguan akibat abu yang membahayakan operasi penerbangan," dia menambahkan.

Lebih lanjut, Asep menyampaikan, menurut kabar yang didapatkannya, erupsi Gunung Anak Krakatau juga belum menganggu kegiatan operasi penerbangan di bandara-bandara lainnya.

"Normal operasi, Alhamdulillah. Saya monitor ketat, dan pasti dapat data-data dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan dan resmi," pungkas dia.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gunung Anak Krakatau Meletus, Semburkan Abu Vulkanik 657 Meter

Untuk diketahui, Gunung Anak Krakatau dilaporkan kembali meletus pada Jumat (10/4/2020). Erupsinya disertai dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut pukul 22.35 WIB, Jumat (10/4).

Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi Magma Indonesia, Kementerian ESDM, Sabtu (11/4/2020) erupsi tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm.

Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id itu juga menyebutkan aktivitas seismik ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.

Berdasarkan pantauan kamera pengawas atau CCTV pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.

PVMBG menyebutkan tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.

PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah. Demikian seperti dilaporkan antara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.