Sukses

Harga Minyak Turun Meski OPEC Sepakati Pangkas Produksi 10 Juta Barel

Negara yang tergabung dalam OPEC memastikan akan memangkas produksi minyak mereka sebesar 10 juta barel per harinya.

Liputan6.com, Jakarta - OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, pada hari Kamis menyetujui pemotongan produksi bersejarah yaitu 10 juta barel per hari karena pandemi virus corona yang menguras permintaan minyak mentah.

Kesepakatan itu datang ketika negara-negara penghasil minyak mengadakan pertemuan luar biasa untuk membahas kebijakan produksi di tengah penurunan harga minyak.

Dikutip dari laman CNBC, Jumat (10/4/2020), kelompok itu akan memotong 10 juta barel per hari pada Mei dan Juni, 8 juta barel per hari dari Juli hingga akhir tahun, dan 6 juta barel per hari mulai Januari 2021 dan diperpanjang hingga April 2022, menurut Reuters. Keputusan akhir diharapkan pada hari Jumat setelah Meksiko keberatan dengan bagian dari pemotongan.

Perjanjian itu tidak bergantung pada negara-negara di luar OPEC + yang membatasi produksi, yang beberapa orang mungkin menyarankan agar Arab Saudi dan Rusia mengurangi produksi. Namun, kelompok itu meminta produsen lain, seperti AS, untuk memotong produksinya dengan tambahan 5 juta barel per hari, menurut Reuters.

Meskipun ukuran pemotongan menjadi rekor tebesar, harga minyak bergerak lebih rendah pada hari Kamis karena investor khawatir itu masih tidak cukup untuk memerangi kerugian permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari virus corona.

"Meskipun 10 juta barel per hari akan membantu pasar dalam jangka pendek untuk tidak mengisi penyimpanan, ini merupakan perkembangan yang mengecewakan bagi banyak orang, yang masih menyadari ukuran kelebihan pasokan minyak," kata kepala pasar minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Minyak WTI

West Texas Intermediate AS turun 9,29 peresn, atau USD 2,33, menjadi menetap di USD 22,76 per barel. Di sesi sebelumnya, kontrak telah naik lebih dari 12 persen diperdagangkan pada sesi tinggi USD 28,36. Benchmark internasional, minyak mentah Brent turun 4,14 persen menjadi menetap di USD 31,48, setelah sebelumnya mencapai tertinggi USD 36,40.

"Covid-19 adalah binatang tak terlihat yang tampaknya berdampak pada semua yang ada di depannya," kata Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo pada pertemuan itu.

"Untuk pasar minyak, ini benar-benar memiliki pasokan pasar dan permintaan fundamental sejak kami terakhir bertemu pada 6 Maret," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.