Sukses

Terkait Covid-19, Panen Tetap Melimpah di Bandung Barat

Sektor Pertanian merupakan satu-satunya sektor non-migas yang paling bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis.

Liputan6.com, Jakarta Sektor Pertanian merupakan satu-satunya sektor non-migas yang paling bertahan dari berbagai gejolak dan ancaman krisis. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dibeberapa kesempatan bahwa saat ini sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian”, ujar SYL.

Ditengah pandemi Covid-19 ini ternyata tidak menghalangi semangat petani untuk tetap melakukan panen demi menjaga ketersediaan pangan. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi memastikan bahwa Petani dan Penyuluh terus bekerja untuk mengamankan pangan agar Indonesia bisa melewati tantangan penyebaran Covid-19 tentunya dengan mengikuti protokol WHO dengan selalu mencuci tangan dan menjaga jarak.

Hal senada diungkapkan oleh Tatang Sumantri selaku kepala kepala BPP Kec.Sindangkerta Kab.Bandung Barat bahwa Krisis isu virus corona, tidak menjadi hambatan bagi petani untuk tetap beraktifitas. Sejumlah petani didampingi para penyuluh lapangan di beberapa poktan dan desa di Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat tidak kehilangan semangat dan kegembiraan dalam melaksanakan panen.

“Panen telah dilaksanakan dengan varietas Lokal Toronol di desa Buninagara Tipar Jaya (31/3) seluas 25 ha produktivitas 6,5 ton/ha dan poktan Sugih Mukti (28 /3) dengan luas panen 39 ha Produkvitas 6,6 ton/ha. Selain itu panen dengan varietas lokal masreum oleh kelompok tani Talaga Hurip desa Wangunsari (27/3) dengan luas panen 25 ha provitas 6,7 ton/ha. Panen raya varietas padi jarwo juga telah dilaksanakan poktan Cicangkang desa cicangkanggirang dengan luas panen 15 ha. Ini bukti nyata bahwa pertanian tidak berhenti”, ungkap tatang.

Lebih lanjut ditegaskan oleh tatang semangat ini lahir karena tidak ingin rakyat Indonesia sampai kekurangan stok pangan sedangkan penyuluh dan petani bersungguh-sungguh untuk meningkatkan produksi dan produkstivitas meskipun ditengah wabah Covid-19.

“Kami selalu bekerja mendorong dan dampingi petani untuk kejar hasil agar memenuhi stok pangan, kalo tidak stok pangan kita akan anjlok, jika pangan anjlok akan terjadi gejolak sosial. Saya selalu sampaikan bahwa petani adalah pahlawan, pejuang yang memberi makan kami semua, yang tentunya selalu kami himbau juga untuk tetap melakukan pecegahan covid 19 saat di lapangan”, tegas Tatang memberikan apresiasinya pada perjuang petani.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini