Sukses

Kendala PLN buat Terangi 433 Desa yang Gelap Gulita

PLN telah membuat program komprehensif untuk dapat melistriki 433 desa sisa pada tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, saat ini masih ada 433 desa yang tersebar di empat provinsi di Indonesia yang belum dilalui jaringan listrik. Pemerintah dipastikan akan terus berupaya agar seluruh wilayah di Indonesia dapat terlistriki 100 persen.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menargetkan, pihaknya dapat menyalurkan energi listrik ke 433 desa sisa itu sebelum akhir 2020. Namun, ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam pelaksanaannya, salah satunya terkait lokasi desa yang sulit terjamah.

"Yang paling sulit medan infrastruktur, dan kerawanan dari sisi keamanan. Jadi tinggal yang sulit saja. Dari sisi lokasi melacak koordinatnya saja tidak gampang," kata Zulkifli dalam sesi teleconference, Jumat (4/4/2020).

Sebagai solusi, PLN sudah menyiapkan pemetaan untuk bisa menemukan titik penyaluran terhadap 433 desa itu secara tepat. Serta, mencari sumber energi baru agar desa-desa tersebut bisa terlistriki secara mandiri.

"Kedua soal ketersediaan energi di desa itu. Karena sangat remote harus bisa menggunakan sumber-sumber energi pada desa tersebut," ujar Zulkifli.

Kendala berikutnya, PLN harus tahu persis sistem yang paling tepat untuk bisa melistriki desa yang sangat remote tersebut. Seperti mengetahui rincian titik wilayah, jumlah penduduk, hingga jumlah rumah yang ada di sana.

Zulkifli menyampaikan, PLN telah membuat program komprehensif untuk dapat melistriki 433 desa sisa pada tahun ini.

"Untuk itu kami melakukan inovasi untuk koordinat, menemukan solusi daerah terpencil ini dengan pembangunan stasiun pengisian energi listrik yang akan men-charge tabung listrik dengan pembangkit lokal di setiap desa, dari tenaga surya, grid, pembangkit mikro hidro, bio massa, dan lain-lain," tutur dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akses Listrik Warga Indonesia Kalah Jauh Dibanding Malaysia dan Vietnam

Akses kelistrikan masyarakat Indonesia masih kalah jauh dibanding Malaysia dan Singapura. Masih banyak desa di Indonesia yang belum mendapat aliran listrik. 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan dalam indikator electricity access population, posisi Indonesia masih berada di peringkat 95. Angka tersebut jauh tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga.

"Masih tertinggal dari Malaysia di peringkat 87, Vietnam peringkat 84, serta Singapura, Thailand, Tiongkok, dan Korea Selatan yang berada di peringkat 2," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai peningkatan rasio elektrifikasi di pedesaan dalam siaran telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Tidak hanya itu, Begitu juga dengan dalam indikator electricity supply quality. Dalam data, menurut Jokowi, Indonesia juga masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Singapura dengan berada pada peringkat 54.

"Filipina 53, Malaysia 38, Thailand 31, Tiongkok 18, Singapura diperingkat ke dua," jelas Jokowi.

Tidak hanya itu, Mantan Walikota Solo tersebut juga menjelaskan sejumlah desa masih belum teraliri listrik. Terdapat 433 desa yang belum berlistrik.

"Meskipun jumlahnya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh Tanah Air, yakni 75.000, tapi apa pun ini harus kita selesaikan," jelas Jokowi.

Sejumlah desa tersebut diketahui tersebar di 4 provinsi dengan rincian sebanyak 325 desa di Papua, 102 desa di Papua Barat, 5 desa di Nusa Tenggara Timur, dan 1 desa di Provinsi Maluku.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini