Sukses

Emas hingga Bawang Merah Bakal Sumbang Inflasi Maret 2020

Bank Indonesia memprediksi angka inflasi di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19) pada Maret 2020 terjaga pada kisaran 0,13 persen

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi angka inflasi di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19) pada Maret 2020 terjaga pada kisaran 0,13 persen.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, perkiraan mengenai inflasi tersebut didapatkan berdasarkan survey pemantauan harga sampai pekan keempat Maret 2020.

Menurut perhitungannya, inflasi bulan ini akan berada di kisaran 0,13 persen month to month atau 3 persen secara tahunan.

"Kami perkirakan bahwa inflasi di Maret ini adalah sebesar 0,13 persen month to month. Ini lebih rendah dari bulan sebelumnya. Kalau year on year, inflasinya 3 persen," jelas Perry dalam sesi teleconference, Selasa (31/3/2020).

Perry mengatakan, sejumlah harga komoditas di pasar domestik turut menyebabkan deflasi, antara lain cabai merah, cabai rawit, hingga tarif angkutan udara.

"Tapi ada yang mendorong terjadinya inflasi, seperti emas perhiasan dan bawang merah," dia menambahkan.

"Informasi dari beberapa daerah terkait pemenuhan kebutuhan pokok sudah disampaikan ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan pak Presiden Jokowi. Kita akan jaga betul pasokan bahan pokok, sehingga harga terjangkau dan kebutuhan pokok terpenuhi," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inflasi Minggu Keempat Maret 2020 Capai 0,13 Persen

Bank Indonesia mencatat inflasi pada minggu keempat bulan Maret 2020 diperkirakan 0,13 persen month to month. Angka ini tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya.

"Sehingga secara tahun kalender sebesar 0,80 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 3,00 persen (yoy)," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Onny Wijanarko, dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Penyumbang inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar 0,06 persen, bahan makanan. Misalnya jeruk 0,04 persen, telur ayam ras 0,03 persen, gula pasir 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen, kangkung, bayam, nasi dengan lauk dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.

"Komoditas yang mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya antara lain emas perhiasan, gula pasir, jeruk dan bawang merah," kata Onny.

Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah minus 0,09 persen, cabai rawit minus 0,03 persen. Lalu bawang putih, tomat, daging ayam ras, minyak goreng dan angkutan udara masing-masing sebesar aa minus 0,01 persen mtm.

"Komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai merah," ujar Onny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini