Sukses

Harga Minyak Anjlok, PLN Bisa Beri Diskon Tarif Listrik ke Pelanggan

Bagi PLN terdapat ruang untuk bisa menurunkan tarif listrik karena harga energi primer pembangkit saat ini turun.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, sangat mendukung jika PLN memberikan diskon tarif listrik ke pelanggan di tengah wabah pandemi Corona ini.

“Saya kira positif langkah yang dilakukan PLN memberikan diskon listrik, karena adalah salah satu instrumen yang diperlukan insentif untuk mendorong konsumsi masyarakat terkait pandemi Covid 19,” kata Komaidi kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Apalagi menurutnya saat ini banyak warga yang menerapkan Work From Home (WFH) alias kerja dari rumah. Kegiatan ini mendorong naiknya konsumsi listrik di sektor rumah tangga. 

Selain itu, jika dilihat dari harga minyak dunia yang sedang turun, Komaidi melihat, hal itu bisa menjadi peluang bagi PLN untuk ikut andil dalam menangani pandemi Corona dari sisi sektor energi dengan memberikan diskon tarif listrik.

“Bagi PLN terdapat ruang untuk bisa menurunkan sebenarnya, karena harga energi primer pembangkit saat ini turun,” ujarnya.

Ia juga berharap agar PLN bersedia sedikit mengurangi margin atau laba untuk berbagi dengan masyarakat yang saat ini dalam posisi sulit secara ekonomi dan kesehatan. Maka dari itu pemerintah tentu perlu melihat kepentingan yang lebih luas, jangan sampai kondisi ekonomi makin terpuruk.

“Jika ekonomi makin terpuruk konsumsi listrik tidak hanya konsumen besar yang kurang, tapi yang kecilpun bisa hilang, dalam kondisi darurat harus berani mengambil risiko, yang penting PLN jangan sampai merugi saja ukurannya,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir: Diskon Tarif Listrik Tunggu Keputusan Presiden

Sebelumnya, merebaknya wabah virus Corona di Indonesia membuat beban penggunaan listrik membengkak. Hal itu dikarenakan masyarakat berdiam diri dan bekerja dari rumah (work from home), sehingga mereka menggunakan listrik hampir 24 jam.

Sempat beredar hoaks yang menyatakan jika PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan memberi kompensasi kepada pelanggan perihal tarif listrik ini. General Manager PLN Unit Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Ikhsan Asaad pun telah mengkonfirmasi bahwa informasi tersebut tidak benar.

Namun jika memungkinkan, adakah stimulus yang dapat diberikan pemerintah untuk mengurangi beban tarif listrik tersebut?

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, seluruh kebijakan stimulus bergantung pada keputusan Presiden Joko Widodo.

"Soal itu (diskon tarif listrik) lebih spesifik ke PLN. Kalau kebijakan stimulus, kita tunggu kebijakan Presiden, Menteri dan jajaran Senior yang mengumumkan. Yang itu biarkan tunggu Presiden langsung," kata Erick dalam konferensi pers virtual, Senin (30/3/2020).

Lanjut Erick, pemerintah memang fokus memberi stimulus agar perekonomian negara tetap berjalan.

Namun begitu, dirinya juga memastikan proyek strategis BUMN tidak akan terhenti, termasuk proyek listrik 35 ribu megawatt. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi lonjakan kebutuhan listrik ke depan.

"Proyek strategis yang harus kita lakukan, ini ada dirut BUMN. Bagaimana proyek 35.000 megawatt tetap berjalan meski dengan adanya penurunan ekonomi," katanya.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.