Sukses

Permudah Izin Investasi, Kementerian BUMN Gandeng BKPM

Masalah perizinan memang selalu menjadi kendala utama pengusaha, bahkan bagi BUMN.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama untuk mempermudah izin investasi BUMN-BUMN.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dan disaksikan oleh seluruh direksi BUMN dan jajaran BKPM melalui konferensi pers virtual di Jakarta, Senin (30/3/2020).

"Berbagai elemen pemerintah termasuk para BUMN akan berupaya untuk meminimalkan dampak ekonomi yang terjadi. Salah satunya kami dorong untuk tetap beroperasi dan bisa memanfaatkan fasilitasi perizinan serta data-data investasi yang ada di BKPM," ujar Menteri BUMN Erick Thohir.

Lingkup kerja sama yang dilakukan antara BUMN dengan BKPM antara lain berupa pertukaran informasi dan data untuk peningkatan realisasi investasi, percepatan perizinan berusaha, kegiatan promosi bersama (joint promotion) serta fasilitasi investasi perusahaan BUMN yang berada di bawah pembinaan Kementerian BUMN.

Lebih lanjut, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan, masalah perizinan memang selalu menjadi kendala utama pengusaha. Oleh karenanya, BKPM dirasa harus terlibat dalam mempermudah izin investasi BUMN sehingga proyek-proyek strategis dapat berjalan meskipun ada kendala penyebaran virus Corona.

"Bukan rahasia umum bagi pengusaha, bukan persoalan eksekusi investasi, tapi perizinan yang sangat menunda. Harapan kami, sekat-sekat persoalan itu bisa hilang setelah kerjasama ini," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jurus BKPM Capai Target Investasi di Tengah Pandemi Corona

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya berupaya mempertahankan capaian investasi di tengah merebaknya Virus Corona di Indonesia. Menurutnya, ada 3 hal yang menjadi kunci agar investasi tercapai.

"Saya sedikit memberikan gambaran bahwa pertumbuhan realisasi investasi di kuartal-I 2020. Ada kenaikan 5 sampai 6 persen bila dibandingkan kuartal pertama 2019," ujarnya di Kantor BKPM, Jakarta, pada Senin 23 Maret 2020.

"Dalam kisaran itu jadi tidak menurun. Mengapa naik? Pertama, karena sudah ada investasi existing yang progressnya sekitar 50 sampai 60 persen. Kita dorong itu," sambungnya.

Langkah kedua, kata Bahlil adalah pihaknya menyisir sejumlah proyek yang sempat mangkrak. "Kedua adalah investasi yang mangkrak yang sudah kita investasi sekitar Rp 200 triliun," jelasnya.

Kemudian, ketiga adalah BKPM mengubah pola investasi yang tadinya investor harus sibuk mengurus izin bisnis kini BKPM datang untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Persoalan tersebut kemudian dicarikan solusi.

"Ketiga kita ubah pola bahwa selama ini BKPM menunggu. Sekarang caranya kita jemput bola, kami datangi investor yang sebelumnya tidak bisa menjalankan investasi karena persolan izin, tanah, maupun perbankan," jelasnya.

Bahlil menambahkan, dengan adanya kondisi saat ini investor memang menghadapi berbagai tantangan. "Kami dampingi untuk meyakinkan pihak-pihak tersebut agar segera direalisasikan. Saya pikir dibalik kesusahan ada secercah harapan," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.