Sukses

6 Pekerjaan Paling Berbahaya dengan Gaji Tak Sepadan

Berikut ini adalah pekerjaan yang berisiko tinggi dan bergaji kecil.

Liputan6.com, Jakarta Bekerja di depan layar komputer, terhindar dari terik matahari, dan kena pendingin ruangan atau AC memang paling nyaman. Seolah tidak ada risiko yang membayangi para pekerjanya.

Namun terkadang, seseorang tidak punya pilihan. Kemudian menekuni atau menjalani pekerjaan berisiko tinggi. Mungkin Anda salah satunya. Tapi banyak juga, orang yang justru memilih pekerjaan yang dapat membahayakan diri dan menganggap itulah passion-nya.

Pada praktiknya, pekerjaan yang menantang bahaya tidak selalu dikompensasi dengan gaji tinggi. Ada pekerjaan berisiko tinggi, namun bayarannya rendah.

Ya, itu semua tergantung Anda. Mau cari kerja yang aman-aman saja, atau yang justru melawan bahaya. Berikut pekerjaan atau profesi yang dianggap berisiko tinggi, seperti dikutip dari Cermati.com.

 1.  Pembersih kaca gedung bertingkat

Anda pasti pernah melihat petugas bergelantung pada seutas tali sedang membersihkan kaca gedung lantai demi lantai? Salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi.

Bekerja menjadi pembersih kaca gedung harus rela menggantung ratusan kaki di atas tanah, namun umumnya tak sepadan dengan gajinya. Tentu saja butuh nyali besar karena taruhannya nyawa.

Begitu berada di atas, cuaca tidak bersahabat, angin kencang, gondola yang dipakai pasti akan goyang. Jadi, buat Anda yang fobia dengan ketinggian, tidak disarankan menjalani pekerjaan tersebut.

Selain itu, pembersih kaca gedung juga harus punya keterampilan di bidangnya. Tidak asal-asalan menggosok kaca, asal bersih saja. Ada peralatan khusus yang dipakai, sehingga kotoran yang menempel hilang sampai ke sela-sela jendela.

 2.  Pemadam kebakaran

 “Pantang pulang sebelum padam.” Tahu dong dengan slogan tersebut? Ya, motto dari profesi pemadam kebakaran. Kesehariannya tentu saja berkutat dengan api. Menjinakkan rumah atau bangunan lain dari kobaran api.

Branwir sebutan lain dari pemadam kebakaran juga mempunyai tugas melakukan penyelamatan korban, pencegahan dan pengendalian kebakaran, pemberdayaan masyarakat, dan keadaan darurat lainnya.

Gaji yang diterima damkar kecil, tapi tugasnya cukup banyak ya. Kebahagiaan terbesar pemadam kebakaran adalah bila berhasil menyelamatkan korban dari peristiwa kebakaran.

Oleh karenanya, profesi ini sangat berjasa karena dapat menolong banyak nyawa. Kalau mau bekerja jadi pemadam kebakaran, ada pelatihan khususnya sehingga dapat bekerja sesuai SOP.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Tentara

Garda terdepan keamanan sebuah negara adalah tentara. Profesi yang satu ini erat dengan kata bahaya. Mereka harus siap ditugaskan di mana saja, termasuk daerah konflik sekalipun. Harus rela meninggalkan keluarga tercinta dalam waktu cukup lama.

Seorang tentara harus memiliki fisik dan mental prima. Sehat jasmani dan rohani, serta memiliki jiwa patriot dan nasionalisme yang tinggi. Mengabdi penuh kepada bangsa dan negara, meskipun nyawa taruhannya.

Meski menantang bahaya dan gaji mirip Pegawai Negeri Sipil (PNS), tetap saja banyak orang yang bermimpi menjadi tentara. Jadi tentara bisa dibilang pride atau kebanggaan tersendiri bagi seseorang.

Coba saja kalau bertanya pada anak kecil, “cita-citanya mau jadi apa kalau sudah besar?” Pasti ada saja yang menjawab, “ingin jadi tentara.”

4. Buruh bangunan atau pekerja konstruksi

Pekerjaan lain yang berisiko tinggi dengan gaji pas-pasan adalah pekerja konstruksi atau buruh bangunan. Maka dari itu, profesi ini harus mengutamakan 3K, yakni Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Mereka punya standar keamanan atau SOP dalam bekerja, karena setiap hari berada di area proyek. Berkutat dengan alat berat, mesin, bahan-bahan bangunan, dan lainnya.

Jadi standarnya harus menggunakan helm dan pakaian khusus ketika bekerja. Untuk gaji, biasanya buruh bangunan atau pekerja konstruksi dibayar harian atau mingguan. Nominalnya tidak seberapa, tapi risikonya besar.

5. Tukang sampah atau pembersih sampah

Kerap dipandang rendah, bau, kotor, dan menjijikan, begitulah pekerjaan sebagai tukang sampah atau pembersih sampah. Namanya juga bergelut dengan sampah pastinya demikian. Risikonya besar, karena mereka terpapar virus, bakteri, kotoran yang bisa mengancam kesehatan mereka.

Nah, jangan pernah meremehkan profesi tukang sampah. Tanpa mereka, halaman rumah Anda, di jalan, kali atau sungai, pasti sudah penuh dengan tumpukan sampah. Tidak ada yang mengambil dan membersihkan sampah secara rutin.

Mulia bukan? Jika diperhatikan gaji tukang sampah kecil. Berasal dari anggaran pemerintah daerah, bahkan untuk tukang sampah di lingkungan RT atau RW, mengandalkan iuran yang dibayar warga setiap bulan.

Itupun kadang tidak cukup untuk menghidupi keluarga selama sebulan dan terpaksa mencari pekerjaan sampingan demi tambahan penghasilan.

3 dari 3 halaman

6. Wartawan

Menjadi wartawan atau jurnalis pun menjadi salah satu pekerjaan yang berisiko tinggi. Apalagi jurnalis yang khusus meliput daerah-daerah konflik, seperti di kawasan Timur Tengah. Mereka harus siap dikirim ke wilayah tersebut untuk mendapatkan berita-berita menarik dan paling aktual.

Untuk fotografer dan kameraman harus mendapatkan foto maupun gambar-gambar di lokasi perang. Bagi jurnalis TV, kerap dimintai laporan langsung atau live kejadian. Jadi bisa saja, melaporkan kejadian langsung saat perang berkecamuk.

Terdengar suara roket atau bom yang berjarak beberapa meter atau kilometer dari lokasi serangan. Suguhan berita seperti itu akan lebih disukai penonton.

Selain berisiko menjadi korban penembakan, jurnalis yang ditugaskan di daerah konflik juga berisiko menjadi korban penculikan.

Syukuri Apapun Pekerjaan Anda dan Pilih Sesuai Passion

 Mau bekerja di tempat yang aman dan nyaman, ataupun yang berisiko tinggi, syukuri saja. Masih banyak pengangguran yang menginginkan berada di posisi Anda. Paling penting adalah, bekerja dengan hati. Sesuai passion, sehingga Anda dapat menjalaninya dengan senang, enjoy, dan tanpa tekanan.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini