Sukses

Miliarder Pemilik Chelsea Izinkan Tenaga Medis Tinggal Sementara di Hotel Milik Klub

Roman Abramovich memahami bahwa jam kerja panjang para tenaga medis di tengah krisis Virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta Miliarder sekaligus pemilik klub sepak bola tersohor asal Inggris, Chelsea, Roman Abramovich mengizinkan para tenaga medis dari rumah sakit NHS yang tengah berjuang menangani pasien yang mengidap Virus Corona atau Covid-19.

Roman menginisiasi keputusan ini setelah berbincang dengan Direktur Utama NHS Bruce Buck. Mengutip laman Forbes, Kamis (19/3/2020), seluruh biaya akomodasi di hotel tersebut tentu akan ditanggung Roman.

Nampaknya, Roman memahami bahwa jam kerja panjang para tenaga medis di tengah krisis ini membuat mereka sulit pulang ke rumah karena kendala waktu dan jarak.

"Sangat penting menyediakan akomodasi terdekat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran para staf medis di kondisi yang krusial saat ini," demikian tertulis di keterangan keputusan tersebut.

Tenaga medis dapat tinggal dengan nyaman di hotel tersebut selama 2 bulan dan cakupannya tidak hanya untuk staf medis NHS yang bekerja di area Barat Laut London namun mungkin juga akan berkembang ke area yang lain. Jumlah kamar yang tersedia juga akan dimaksimalisasi agar seluruh staf medis dapat tinggal di sana.

"Tentu, hanya staf medis yang tidak menunjukkan gejala Corona saja yang bisa tinggal sementara di sana," demikian tertulis di keterangan.

Sebagai informasi, Roman Abramovich adalah miliarder di industri baja, nikel dan gas alam di Soviet Russia dengan pendapatan bisnis sebesar USD 11 miliar (Rp 165 triliun). Tentu, membayar akomodasi hotel miliknya sendiri bukan hal yang sulit dilakukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Social Distance Imbas Virus Corona Bikin Miliarder Ini Makin Kaya Raya

Pasar saham global kehilangan hingga USD 4 triliun, di awal pekan. Penyebabnya masih imbas Virus Corona yang melemahkan perekonomian dunia.

Alhasil, kejatuhan pasar saham merontokkan kekayaan para orang terkaya dunia. Namun, angin segar masih menerpa miliarder Eric Yuan. Aturan social distancing justru membuat miliarder ini makin kaya.

Melansir laman Forbes, Rabu (18/3/2020), kekayaan Eric Yuan, pendiri Zoom Video Communications Inc., bertambah USD 20 juta (Rp 300 miliar), di saat indeks S&P 500 anjlok 12 persen.

Penambahan kekayaan bersumber dari kenaikan saham perusahaan video conference ini yang menguat 0,4 persen, meningkatkan kenaikan tahunan menjadi 58 persen.

Saham Zoom sempat naik 3,5 persen di awal perdagangan, pada Selasa setelah analis Needham & Co. Richard Valera merekomendasikan agar investor membeli saham perusahaan ini.

Secara total, Yuan, pria berusia 50 tahun ini telah menambahkan USD 2 miliar kekayaan bersihnya sepanjang 2020.

Dia menjadi miliarder keempat yang mencatatkan kenaikan kekayaan terbesar dalam 500  Indeks Billionaires Bloomberg. 

Kini Eric Yuan berada pada posisi 274 dalam daftar orang terkaya dunia, dengan nilai kekayaan USD 5,6 miliar (Rp 84 triliun).

Permintaan perangkat lunak Zoom, yang memfasilitasi konferensi virtual dan pertemuan web, meledak saat virus Corona mendorong penutupan kantor dan pembatalan rapat. Semua kemudian beralih bekerja secara jarak jauh. Zoom salah satu yang banyak dipakai.

Lahir di Tiongkok, Yuan sempat ditolak delapan kali saat mengajukan aplikasi visa ke Amerika Serikat, sebelum akhirnya di menggapai sukses di Silicon Valley.

Dia mendapatkan ide membangun Zoom, terinspirasi menghubungu pacarnya yang berada jauh mereka masih mahasiswa.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Miliarder adalah seseorang yang memiliki kekayaan bersih setidaknya satu miliar (1.000.000.000 atau seribu juta) unit mata uang tertentu.

    Miliarder

  • Orang terkaya adalah orang yang memiliki harta paling berlimpah.

    Orang Terkaya

Video Terkini