Sukses

Hadapi Wabah Covid-19, Kementan Atur Strategi Pangan

Sektor pertanian memastikan bahwa pangan aman dan mulai memperpendek rantai pasokan.

Liputan6.com, Jakarta Penyebaran virus corona atau Covid-19 di dunia, termasuk ke Indonesia berdampak ke sejumlah sektor usaha di Tanah Air. Mulai dari pariwisata hingga perdagangan, tidak dengan sektor pertanian. 

Ya sektor pertanian justru menjadi pengaman dalam menghadapi wabah Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi saat jumpa pers di Kantor Pusat Kementan pada, Selasa (17/3).

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi besar untuk sektor pertanian. Adanya wabah ini jutru pertanian harus makin digenjot karena masyarakat sangat membutuhkan panganan yang sehat.

"Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Melalui 3 pilar penyuluhan, pelatihan dan Pendidikan kami terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor.

Dedi menjelaskan bahwa petani tetap bekerja dan tetap tanam. Penyuluh Pertanian tetap beraktivitas dalam Gerakan Kostratani melalui sistem online. Dosen dan Widyaiswara tetap memberikan pengajaran dan pelatihan melalui metode E-Learning. Poktan dan Gapoktan tetap diberdayakan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Pertanian di Tengah Wabah Covid-19

Lebih lanjut dikatakan Dedi bahwa penyuluh pertanian justru makin optimal dalam kondisi ini. Itu karena dalam menyampaikan penyuluhan tidak hanya materi penyuluhan saja yang diberikan namun disampaikan juga informasi-informasi penting tentang penyebaran virus Covid-19. Termasuk bagaimana pencegahannya dan apa yang harus dilakukan apabila sudah ada indiksi suspect penularan virus.

"Penyuluh pertanian harus masif menyampaikan informasi bagaimana mencegah penularan Virus Covid-19 ini. Perlu diketahui bahwa mengonsumsi panganan yang sehat, sangat membantu mencegah tertular virus. Dengan mengonsumsi pangan sehat, sayur dan buat maka stamina tubuh akan kuat dan imunitas tubuh juga akan terjaga."

"Ini menjadi tantangan untuk kita semua khususnya kepada para petani, penyuluh, dosen dan widyaiswara untuk menggerakan dan tingkatkan produksi panganan sehat, penggunaan pupuk yang berimbang. Teknik budidaya yang baik, penggunaan teknologi alsintan yang baik akan menghasilkan produksi yang baik. Dengan langkah tersebut kita juga akan membantu menyelamatkan bangsa dari penyebaran virus Covid-19," tegas Dedi.

Tidak hanya itu, Dedi menambahkan di tengah wabah Covid-19 ini justru menjadi peluang bagi pelaku sektor pertanian, khususnya para petani. Peluang ini yang perlu dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan kesejahteraannya.

"Petani harus bisa memanfaatkan peluang pertanian ditengah pandemi Covid-19 ini, terutama para petani milenial. Karena virus covid-19 ini otomatis aktivitas impor akan mandeg. Ini peluang buat petani kita untuk meningkatkan produksinya dan olahannya terutama dalam 11 komoditas pangan seperti padi, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, cabai merah, dan sebagainya. Masyarakat akan lebih banyak konsumsi produk lokal dan tentunya yang sehat," ujar Dedi.

 

3 dari 3 halaman

Perpendek Rantai Pasokan

Dedi menekankan kepada para petani di masa pandemi virus Covid-19 ini kegiatan pertanian produksi pertanian harus tetap berjalan.

"Pertanian tidak berhenti, tanam terus berjalan, pangan harus selalu tersedia. Perpendek rantai pasok dan tingkatkan nilai tambah melalui kegiatan panen dan pasca panen yang memadai, manfaatkan E-marketing. Apabila perdagangan antar wilayah terbatas dorong bahan pangan local, dan terapkan GAP, GMP, dan GHP (Good Hygiene Practice)," tegas Dedi Nursyamsi.

Sementara itu, ditengah pandemi cofid-19 ini harga pangan menjadi variatif. Masyarakat harus pintar-pintar mengantisipasi konsumsi panganan sehat dalam kondisi ini.

Sekadar informasi, peternak milenial komoditas telur puyuh asal Sukabumi, Slamet Wuryadi yang juga menjadi duta milenial agribisnis puyuh mengatakan untuk komoditas telur puyuh nilai produksi dan permintaan makin meningkat.

"Alhamdulillah untuk komoditas telur puyuh malah naik dan over demand, sebab harga telur puyuh saat ini Rp28 ribu/kg yang isinya 95 butir dan telur puyuh juga kaya akan omega 3, 6, 9 ini baik untuk imunitas," kata Slamet. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini