Sukses

Duduk Sebelah Menhub saat Ratas, Menteri ATR Sofyan Djalil Dipastikan Negatif Corona

Sebeumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil dinyatakan negatif virus corona atau Covid-19, setelah melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN Yulia Jaya Nirmawati, Yulia menjelaskan, hasil pemeriksaan menteri Sofyan di RSPAD Gatot Subroto sudah selesai, serta dinyatakan negatif Covid-19.

Pemeriksaan tersebut dilakukan, lantaran muncul kekhawatiran Sofyan ikut terinfeksi Covid-19, karena pada beberapa waktu saat Rapat Terbatas di Istana Negara, saat itu Sofyan duduk bersebelahan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang kini dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.

" Dengan telah dirilisnya berita menhub positif COVID-19 di TV, maka beberapa wartawan dan teman2 Jajaran ATR/BPN bertanya bagaimana dengan Pak Menteri atr/bpn karena di ratas duduk nya bersebelahan dengan Pak Budi Karya? Ijin Kami informasikan bahwa Pak Menteri sudah check di RSPAD dan hasilnya Negatif, terimakasih," katanya dalam keterangan resmi yang diterima oleh liputan6.com, Minggu (15/3/2020)

Sebelumnya, melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan bahwa Menhub Budi Karya Sumadi terinfeksi virus corona atau Covid-19. Selain itu juga dibenarkan oleh Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI dr. Albertus Budi Sulistya, bahwa pasien nomor 76 adalah Menhub Budi Karya Sumadi. Namun, lanjut Albertus mengabarkan kini keadaan menhub sudah mulai membaik.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menhub Budi Karya Positif Corona, WHO Desak Indonesia Deklarasikan Darurat Nasional

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Indonesia untuk meningkatkan mekanisme penanganan pandemi virus corona. Salah satu yang diinginkan WHO adalah Indonesia mendeklarasikan pandemi sebagai darurat nasional.

Dilansir Strait Times, permintaan WHO tertuang melalui surat yang tertuju ke Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

 

"Sayangnya, kami telah melihat peningkatan kasus, baik yang terdeteksi atau tidak. Itu membuat jumlah kasus dan kematian secara signifikan di beberapa negara," tulis Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom-Ghebreyesus dalam surat tersebut.

Tedros juga meminta Indonesia fokus kepada deteksi kasus dan uji laboratorium. Pasalnya, ia menilai dua hal itu penting dalam penanganan virus corona sedini mungkin.

Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman mengatakan, Presiden Jokowi telah menelpon Tedros pada Jumat (13/3/2020). Menurut Fadjroel, Jokowi berkomitmen menindaklanjuti surat WHO, termasuk membentuk satuan tugas untuk menghadapi pandemi virus Corona.

Di sisi lain, juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto menuturkan, pemerintah memasukan pandemi COVID-19 sebagai bencana nasional. Namun, dia tidak menjawab jika status itu membuat pandemi layak masuk kategori darurat nasional.

"Kami sekarang menilai ini sebagai bencana nasional tidak alami," katanya.

Pasien positif Corona di Indonesia terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah menemukan 27 kasus baru Sabtu (14/3/2020), setelah mengumumkan terjangkitnya 35 pasien sehari sebelumnya. Total pengidap COVID-19 di Indonesia berjumlah 96 dengan lima meninggal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.