Sukses

Emas jadi Pilihan Investasi yang Tepat di Tengah Ketidakpastian Akibat Corona

Sejumlah analis menilai ini saat yang baik untuk memborong emas yang secara harga kini tengah jatuh.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar global kini tengah khawatir virus corona (Covid-19) akan menyerang dua wilayah yang jadi pusat perekonomian dunia, Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tampaknya juga sedang bersiap untuk memangkas suku bunga hingga ke titik 0 persen dalam satu pekan ke depan.

Namun, sejumlah analis menilai itu merupakan pertanda baik untuk memborong emas yang secara harga kini tengah jatuh.

Commodity Strategist di RBC Capital Markets Christopher Louney menjelaskan, emas tak dapat lepas dari aksi jual besar-besaran pasar pekan ini, dimana pada saat yang sama pasar saham AS juga mencatatkan hari terburuknya sejak 1987.

"Kami menduga bahwa permintaan margin dan kerugian di pasar lain mendorong para investor untuk mencari uang tunai. Dan emas jadi pilihan untuk ditunaikan," kata Louney mengutip Kitco, Senin (16/3/2020).

Adapun harga emas turun lebih dari 9 persen setiap pekan, yang dapat menyebabkan kerugian mingguan paling signifikan sejak 2011.

Namun, Chief Commodities Economist dari Capital Economics Caroline Bain menyebutkan, aksi jual pasar ini masih akan terus berlanjut.

"Tim pasar kami memperkirakan pasar ekuitas akan terus turun hingga hari terburuk akibat virus (corona) telah berlalu. Kita dapat melihat penurunan lebih lanjut dari harga emas selama beberapa pekan ke depan hanya karena itu sangat likuid dan orang-orang membutuhkan uang tunai," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebangkitan Harga Emas

Akan tetapi, Louney mengingatkan bahwa sekarang merupakan kesempatan baik bagi investor untuk bergerak maju. "Kami melihat penurunan harga ini sebagai peluang untuk membeli, karena kebangkitan harga emas untuk menuju puncaknya belum akan berakhir," imbuhnya.

Indikator utamanya yakni The Fed pada Rabu pekan ini akan mengadakan pertemuan guna membahas kesiapan menurunkan suku bunga menjadi 0, serta memperkenalkan pelonggaran kuantitatif. Kebijakan itu dipercaya akan menopang emas untuk menguat.

Caroline Bain bahkan menyatakan, CME FedWatch Tool saat ini menunjukan bahwa pasar memberi harga peluang 80 persen dari suku bunga yang dicukur 100 basis poin oleh The Fed.

"Itu latar belakang yang cukup positif untuk emas. Lebih jauh, kami melihatnya sedikit lebih positif pada prospek harga emas yang dalam beberapa bulan kita akan memiliki suku bunga yang sangat rendah di seluruh papan perdagangan," tutur Bain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.