Sukses

Cegah Penyebaran Corona, KAI Periksa Suhu Tubuh Penumpang di Seluruh Stasiun

KAI akan memperluas pemeriksaan suhu tubuh penumpang kereta hingga di seluruh stasiun dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan memperluas pemeriksaan suhu tubuh penumpang kereta hingga di seluruh stasiun dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

"Iya (diperluas), kita sedang berangsur-angsur untuk mengadakan termometer gun, kita berharap kalau perlu semua stasiun kereta dilengkapi dengan alat tersebut," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dikutip dari Antara, Jumat (13/3/2020).

Edi mengatakan saat ini pemeriksaan suhu tubuh dengan thermometer gun telah dijalankan di stasiun-stasiun besar seperti Gambir, Senen, Surabaya, dan Semarang.

"Tapi, nanti kalau bisa seluruh stasiun, di mana kepadatan penumpangnya cukup banyak akan disiapkan thermometer gun," katanya.

Selain memperluas pemeriksaan suhu tubuh penumpang, KAI berencana mempersiapkan ruang penanganan corona di setiap stasiun, baik stasiun kereta jarak pendek, menengah dan jauh.

"Kita sedang mempersiapkan karena kalau ada hal-hal seperti itu, supaya ada personel yang bisa menangani," kata Dirut KAI tersebut.

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya melakukan pembelian alat pelindung diri sesuai arahan kementerian BUMN dan KAI sudah membeli beberapa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pesan Erick Thohir

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan BUMN-BUMN bersama sejumlah pihak terkait lainnya mencoba meminimalisasi risiko-risiko penyebaran wabah virus corona di tempat publik seperti stasiun kereta api Gambir, Jakarta.

Erick mengatakan bahwa antisipasi yang dilakukan di tempat-tempat publik seperti Stasiun Kereta Gambir telah berlangsung selama beberapa hari dan rutin dilakukan sehari sekali.

Menteri BUMN tersebut juga tidak ingin Indonesia masuk ke dalam daftar negara yang dikategorikan sebagai negara kluster virus corona.

Dia juga menambahkan bahwa kendati wabah virus corona memiliki tingkat risiko berbahaya seperti SARS dan MERS, namun bukan berarti Indonesia menganggap remeh dan tetap harus meningkatkan kewaspadaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.