Sukses

Pemerintah Promosikan Pariwisata Yogyakarta ke Raja dan Ratu Belanda

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan Belanda, salah satunya di sektor pariwisata

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima melakukan kunjungan kenegaraan ke Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan Belanda, salah satunya di sektor pariwisata.

"Kunjungan Raja dan Ratu serta beberapa Menteri dan pengusaha Belanda adalah dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan Indonesia. Kunjungan ini yang pertama dilakukan sejak 25 tahun silam, terakhir Raja Belanda ke Indonesia pada 1995," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (12/3/2020).

Kunjungan ke Yogyakarta merupakan lawatan hari ketiga dari total lima hari Raja dan Ratu Belanda berada di Indonesia. Agenda pertama yang dikunjungi di Yogyakarta yakni Keraton Yogyakarta untuk bertemu dengan Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Agenda terakhir yang dikunjungi adalah Candi Prambanan. Di tempat ini, Raja Belanda dan Ratu Belanda melakukan dialog lintas agama dan mengelilingi kompleks Candi Prambanan yang ditutup dengan menyaksikan Sendratari Ramayana dan pertunjukan musik Rubah di Selatan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Promosikan Pariwisata

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki menganggap pertemuan kali ini menjadi momen bagi Indonesia, khususnya Yogyakarta untuk mempromosikan sektor pariwisata.

"Sebelumnya untuk meningkatkan trafik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta dan sekitarnya, Kementerian PUPR telah membangun dua underpass yakni Underpass Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprgo dan Underpass Kentungan di Sleman," tuturnya.

Adapun Underpass YIA sendiri telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Januari 2020, dan kini sudah dapat dilintasi.

Underpass YIA sepanjang 1,4 km merupakan jalan bawah tanah terpanjang di Indonesia. Pembangunan underpass ini bertujuan agar akses Jalur Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purworejo dan Wates-Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan YIA memotong jalan Pansela yang lama.

Untuk Underpass Kentungan sepanjang 900 meter juga telah rampung dibangun. Underpass yang terletak di perempatan Jalan Kaliurang-Ringroad Utara, Kabupaten Sleman ini akan mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah.

"Diharapkan kehadiran dua underpass di Yogyakarta ini dapat memperlancar arus lalu lintas, meningkatkan trafik wisatawan serta mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Yogyakarta, khususnya Kulonprogo dan Sleman," ujar Menteri Basuki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.