Sukses

Harga Gula Melambung, Pemerintah Lakukan Operasi Pasar

Aaat ini stok gula pasir di tingkat distributor masih tersedia sebanyak 160 ribu ton.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan distributor guna melaksanakan operasi pasar untuk komoditas gula pasir yang harganya semakin tinggi di atas harga acuan.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir Nasional hingga Rabu ini sudah mencapai Rp 17.400 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.

"Jadi pada dasarnya stok ini masih cukup. Kita juga akan operasi pasar sesegera mungkin, kemarin sudah bicara dengan distributor, ini ada stok gula sekitar 160 ribu ton saat ini," kata Agus Suparmanto, dikutip dari Antara, Rabu (11/3/2020). 

Agus menjelaskan bahwa saat ini stok gula pasir di tingkat distributor masih tersedia sebanyak 160 ribu ton. Oleh karena itu, ia meminta agar para distributor segera mengeluarkan stok untuk menahan harga gula yang kian merangkak tinggi.

Ia menargetkan bahwa stok gula akan dikeluarkan sesegera mungkin dengan harga jual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp 12.500 per kg.

"Harus sesuai HET, nanti kita lihat. Kita segera mungkin, kemarin kita sudah ada komitmen 2-3 hari akan keluar karena stoknya sudah siap, bukan tidak ada," kata Agus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Impor Gula

Selain itu, impor gula yang akan masuk hingga akhir Maret ini mencapai 260.000 ton. Volume tersebut merupakan bagian dari izin impor yang diterbitkan Kementerian Perdagangan pada tahun ini.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (PI) untuk komoditas gula kristal mentah (GKM) sebanyak 438.802 ton sebagai bahan baku gula kristal putih (GKP) yang dikonsumsi masyarakat.

Dari SPI yang telah diterbitkan itu, Perum Bulog mendapat penugasan impor gula mentah "raw sugar" sebesar 29.750 ton. Bulog mempertimbangkan akan mengimpor dari negara yang berdekatan, seperti Thailand, Australia dan India, agar proses pengiriman lebih cepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.