Sukses

5 Tips Atur Keuangan untuk Single Mothers

Tips mengelola keuangan untuk para single mother

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi seorang single mother merupakan hal yang sulit dan melelahkan,tantangan terbesar yang mungkin dihadapi seorang single mother adalah keuangan.

Para ahli menyarankan bahwa dengan rencana yang tepat, masalah uang dapat dengan mudah dikelola. Dari membuat anggaran sampai mengambil keuntungan dari asuransi, ada banyak cara yang dapat single mother lakukan untuk memaksimalkan dana. 

Berikut langkah-langkah single mother mengelola keuangan secara independen yang dikutip Liputan6.com dari CNBC TV:

Buat anggaran 

Seorang single mother harus memiliki gagasan yang jelas tentang semua arus pemasukan dan pengeluaran. Menurut Harsh Jain, co-founder dan chief operating officer, Groww sebuah platform investasi online, arus masuk meliputi, gaji, jumlah bantuan yang diterima, pendapatan sewa dari properti, jumlah tunjangan jika ada, dll. "Akun arus keluar, pada sisi lain, adalah semua biaya seperti pinjaman, utang, EMI, hipotek, rumah tangga berulang dan biaya gaya hidup, "katanya. Membuat anggaran akan membantu para wanita menguasai keuangan  dan memiliki gagasan yang jelas berapa banyak yang dapat dibelanjakan. Seorang single mother harus mempunyai banyak ide untuk arus pemasukan dan penngeluaran. 

Asuransi untuk anak-anak

Asuransi untuk anak-anak untuk segala kesalahan yang terjadi sebelum waktunya sangat penting. Seseorang dapat mengalokasikan sejumlah uang tertentu untuk polis asuransi berjangka. "Ini mungkin merupakan dukungan besar bagi kesejahteraan anak di masa depan. Begitu sumber pendapatan telah diidentifikasi, penting untuk mengalokasikan anggaran dan mendaftar asuransi," kata Archit Gupta, Pendiri dan CEO, ClearTax. Mereka harus memiliki asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang memadai untuk memastikan keamanan finansial maksimum.

Buat dana darurat

Dana darurat dapat sangat membantu dalam memenuhi tujuan jangka pendek dan secara finansial ditopang selama situasi mendadak seperti kehilangan pekerjaan, darurat medis, dll. "Idealnya, dana darurat bernilai sekitar 6 bulan pengeluaran. Simpanlah dana ini dalam tempat-tempat yang mudah diakses. Berinvestasi dalam reksa dana cair karena menawarkan pengembalian yang lebih tinggi daripada rekening tabungan dan memiliki fleksibilitas penarikan yang lebih tinggi, "jelas Jain.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Masa depan yang aman

Menjadi orang tua tunggal, penting untuk berinvestasi dengan stabil jangka panjang untuk memenuhi tujuan pribadi seperti pensiun, pendidikan tinggi anak-anak, membeli rumah, dll. Menurut para ahli, disarankan bagi para single mother untuk berinvestasi secara sistematis melalui reksa dana dan membangun korpus pensiun. Ada banyak opsi investasi lain yang tersedia juga seperti PPF, NPS, deposito tetap dan sebagainya. 

Investasi dengan bijak

Menurut Shaily Gang,Kepala Produk, Tata Asset Management "Pilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko, persyaratan arus kas, cakrawala investasi dan biayanya rendah." Alokasi yang tepat harus dibuat untuk tujuan pribadi, kesehatan anak, dan kebutuhan keuangan untuk mengendalikan keuangan. Pastikan untuk memperhitungkan inflasi sambil menghitung korpus yang diperlukan. "Tetap diinvestasikan lama dalam ekuitas dan biarkan penumpukan terjadi. Beberapa fase bisa berubah-ubah, tetapi jangan berputar-putar keluar dari portofolio. Juga, cari pengembalian berputar untuk mengukur konsistensi daripada pengembalian poin ke poin dari satu atau dua set periode. Tetap periksa bahwa mayoritas portofolio adalah dana terbuka atau investasi, "katanya.

Menurut Rahul Jain, Kepala, Edelweiss Personal Wealth Advisory, "Mungkin sulit untuk mempertahankan rencana keuangan yang sehat di saat volatilitas. Namun, penting untuk berinvestasi 20 persen dari total sumber daya secara cerdas dan aman."

 

Reporter : Tiara Sekarini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini