Sukses

Mendag Imbau Pemprov DKI Tak Jual Masker Terlalu Mahal

Para produsen juga dihimbau agar tidak mengekspor masker.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto himbau pada Pemprov DKI tidak menjual masker terlalu mahal serta menimbun. Dia menjelaskan pemerintah akan menambah kembali produksi masker.

"Nanti kita imbau juga. Kita kan ada produksi. Nanti produksinya kita tambah lagi," kata Agus di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).

Tidak hanya pihak Pemprov, para produsen juga dihimbau agar tidak mengekspor masker. Sebab hal tersebut masih dibutuhkan oleh masyarakat.

"Intinya kita menghimbau para produser (produsen kali ya) utamanya jangan diekspor dulu kebutuhan dalam negeri. Kalau kebutuhan dalam negeri otomatis semuanya akan menyesuaikan," ungkap Agus.

Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian terkait pihak-pihak yang menimbun dan menjual masker dengan harga tinggi. Dia

"Begini kalau masalah sanksi itu aparat. Nanti kalo terjadi penimbunan dllnya itu aparat yang bertindak," kata Agus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tambah Stok Masker

Sebelumnya Pemprov DKI melalui Perumda Pasar Jaya akan menambah stok masker dengan membeli yang kemudian dijual lagi ke masyarakat. Namun, untuk harga yang dibanderol sangat mahal.

"Jadi kurang lebih kita sedang mengadakan 1.450 boks masker. Nanti coba akan kita distribusikan di Jak Grosir dan seluruh gerai JakMart, Mini DC, dan gerai-gerai lainnya. Harga jualnya kurang lebih per boks Rp300 ribu, per pcs nya Rp6.500," kata Manajer Bidang Umum dan Humas Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza di Jakarta, Selasa (4/3).

Dia mengakui harga yang dijual memang di atas normal. Alasannya, harga dari distributor sudah naik.

"Sebelum ada corona, kalau yang paling biasa yang warna hijau itu mungkin kurang lebih harganya cuma Rp 30 ribuan kalau enggak salah di Pramuka. Cukup murah kok. Itu isi satu dus itu 50 atau 20-an kalau enggak salah," katanya.

Selain itu, jumlah yang dibeli masyarakat juga dibatasi. "Untuk masker tadi saya sudah dapat update, kita batasi satu orang satu boks maksimal," katanya.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.