Sukses

3 Hari Usai Operasi Caesar, Peserta CPNS Ini Nekat Ikut Tes SKD

Ruth merupakan salah satu peserta SKD CPNS Kemenag.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah mobil minibus berwarna abu tua tampak mendekat ke tenda semi permanen yang digunakan sebagai tempat berlangsungnya Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negara Sipil (CPNS) Kemenag 2019, di Jakarta. Seorang wanita paruh baya tampak keluar tergopoh dari minibus itu. 

"Kak, minta tolong anak saya dibawakan kursi roda kalau ada, dia habis operasi caesar," tuturnya saat menghampiri petugas berompi hijau yang merupakan panitia SKD CPNS Kemenag, dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis (5/3/2020). 

Wanita tersebut adalah Ruth, salah satu peserta SKD CPNS Kemenag yang dimaksudkan perempuan paruh baya tersebut sebagai putrinya. Ruth diketahui melamar untuk salah satu formasi pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) pada pengadaan CPNS Kemenag yang dibuka pada tahun 2019. 

Tak menunggu lama, tim kesehatan panitia SKD Dokter Marisa dan Perawat Faradila segera sigap menghampiri Ruth. "Mari mbak saya bantu, pelan-pelan saja," ujar Faradila sembari memakai Ruth ke atas kursi roda, kemudian mendorongnya ke meja registrasi peserta.

Ruth mengaku bahwa dirinya baru saja menjalani operasi caesar Senin lalu. Meski harus menahan sakit, ia tetap bersikeras untuk mengikuti SKD demi impiannya untuk menjadi CPNS Kemenag. 

"Tahun ini sepertinya kesempatan saya yang terakhir untuk mengikuti ujian. Saya usahakan mas walau seperti ini," ungkapnya kepada Humas sambil meringis menahan nyeri. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pantau Kondisi Kesehatan

Sementara Dokter Marisa yang turut mendampingi mulai dari meja registrasi mengatakan kondisi Ruth cukup kuat untuk melaksanakan SKD meskipun baru menjalani operasi caesar. 

"Secara hitung-hitungan medis, seharusnya seminggu post SC saja harusnya masih nyeri ya. Tapi yang bersangkutan rasanya cukup kuat," ungkap Dokter Marisa. 

Namun demikian, ia menambahkan, pihak panitia akan terus memantau kondisi kesehatan Ruth selama mengikuti SKD. "Tetap kita jaga agar dia tidak melakukan gerakan yang terlalu hebat, untuk menjaga luka jahitannya," tuturnya. 

Usai melakukan registrasi, petugas pun mengantar Ruth menuju ruang pelaksanaan Computer Assisted Test (CAT) SKD. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.