Sukses

Jokowi Belum Bahas Pelarangan WNA Akibat Virus Corona

Presiden Jokowi mengklaim belum membahas terkait larangan warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim belum membahas terkait larangan warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah negara yang jadi episentrum virus corona.

"Belum-belum," kata Jokowi singkat di Veranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Sebelumnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menjelaskan insentif pariwisata untuk turis asing diputuskan ditunda. Kemarin, Presiden Jokowi mengumumkan dua warga Indonesia positif virus corona karena tertular turis Jepang.

"Ditunda, direview dulu," ucap Menteri Wishnutama di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Dia menjelaskan rencana pemberian insentif bagi wisatawan asing belum pasti akan dilakukan. Sebab, saat ini pemerintah sedang menunggu perkembangan kondisi pasca dua orang warga Depok terserang virus corona.

"Sampai lebih jelas lagi kondisinya (virus corona)," ungkap Menteri Wishnu.

Sementara, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menjelaskan pembatasan tersebut untuk beberapa negara yang jadi episentrum.

"Kemungkinan tapi belum pasti," kata Budi Karya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3).

Dia menjelaskan, terdapat empat negara yang akan dibatasi penerbangannya yaitu Korea, Jepang, Italia dan Iran.

"Ada 4. Yaitu Korea, Jepang, Italia dan Iran," ungkap Budi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Telkom Tanggapi Karyawan Meninggal Dunia Diduga Suspect Virus Corona

Telkom mengkonfirmasi ada seorang karyawan yang meninggal dunia, Selasa (3/3/2020), di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat. Pasien tersebut diberitakan suspect virus corona.

VP Corporate Communication, Arif Prabowo dalam keterangan resmi menyebut, berdasarkan data riwayat medis yang tercatat di perusahaan, 10 tahun terakhir yakni sejak tahun 2010 yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek.  

"Penyebab meninggal terkait dengan dugaan akibat infeksi virus Corona (Covid-19), saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium," kata Arif dalam keterangan yang diterima Liputan6.com.

Sejak merebaknya wabah virus corona, pihak Telkom sendiri telah aktif melakukan langkah-langkah sebagai upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.