Sukses

Cerita Wamen BUMN Soal Transisi Energi yang Ubah Peradaban Dunia

Perubahan transisi sistem energi menjadi listrik yang diterapkan untuk kendaraan bermotor maupun mobil, dibutuhkan pertimbangan yang serius.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil menteri Badan Usaha Milik Negara Budi Gunadi Sadikin, mengatakan perubahan transisi sistem energi menjadi listrik yang diterapkan untuk kendaraan bermotor maupun mobil, dibutuhkan pertimbangan yang serius. Karena akan berdampak negatif dan positif nantinya.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya diacara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta atau HIPMI Jaya, yakni forum Jakarta Energy 2020 dengan tema The Future of Energy, di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Budi pun mencontohkan perkembangan transisi sistem energi yang terjadi pada tahun 1900-an, terjadi perubahan secara masif di indusri transportasi, dan sektor manufaktur dikarenakan pemanfaatan energi, dari yang tadinya menggunakan tenaga manusia, berubah menggunakan tenaga mesin dan listrik.

“Itulah perubahan energi besar yang terjadi di tahun 1900-an, selain berubah dari energi primer menjadi gerak dengan penemuan motor bakar, tapi juga perubahan menjadi energi listrik, itu merubah peradaban dunia,” kata Budi.

Namun, dengan adanya transisi sistem energi itu sendiri pada tahun 1900-an banyak perusahaan yang bangkrut, dan muncul perusahaan baru, begitupun yang tadinya negara maju menjadi terbelakang dan sebaliknya, negara terbelakang tiba-tiba menjadi negara maju, akibat penggunaan energi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertamina

Selanjutnya, ia pun mencontohkan secara langsung, misalnya perusahaan Pertamina yang mengolah Bahan Bakar Minyak (BBM) akan bangkrut, dan tergantikan dengan energi listrik, sehingga akan muncul perusahaan-perusahaan listrik lainnya.

“Kita dipertamina berpikir keras, karena 65 persen dari pertamina dari BBM, kalau transisi sistem energi ini terjadi cepat hingga semua berubah dari motor menjadi listrik, apa yang akan terjadi kepada pertamina, karena 65 persen dari penghasilan kita datangnya dari BBM. Kalau transisi sistem energi ini terjadi, sehingga semua bahan bakal bio fuel mendapat tekanan yang sangat hebat dari konsumen,” ungkapnya.

Maka dari itu, ia pun berpesan kepada para pengusaha muda HIPMI Jaya yang bergerak di sektor energi, atau yang nantinya akan berbisnis dalam sektor energi, bisa belajar dahulu dari sejarah terkait transisi sistem energi, harus dengan matang mempertimbangkan dampak negatif dan positfnya yang akan diperoleh saat berbisnis nantinya.

"Pesan saya adalah, tolong belajar dari sejarah dari transisi sistem energi. Ini sudah terjadi 1900-an banyak menciptakan loser dan winner, sedang terjadi, dan akan terjadi sekarang. Banyak perusahaan-perusahaan milik anggota HIPMI yang akan mati, tapi banyak juga yang akan selamat,” ujarnya.

Selain itu, Budi menyebutkan sangat penting untuk kerja sama antara BUMN, dengan BUM Swasta, serta BUMDES dalam membangun transisi sistem energi terbarukan untuk ke depannya.

“Saya rasa dikotomi BUMN dan swasta sudah jelas, kita harus membangun sistem bersama  dengan BUMS, BUMDes bagaimana kita membangun bersama sama,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara yang beroperasi di Indonesia.

    BUMN

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina

  • energi