Sukses

Yenny Wahid Dukung Erick Thohir Tutup Anak Usaha Garuda Indonesia

Perampingan anak usaha tersebut bertujuan untuk mengurangi beban supaya Garuda Indonesia bisa kembali pada core bisnisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Yenny Wahid, mengaku mendukung usul Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang berencana untuk melikuidasi atau menutup lima anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero).

Karena memang Kamis minggu lalu (20/2) Menteri Erick sudah menyampaikan hal itu, dan diusulkan dalam rapat direksi dan komisaris dengan Kementerian BUMN. Tentunya hal itu juga dipertegas oleh Yenny selaku komisaris independen Garuda Indonesia.

"Memang perampingan itu, ya macam-macam, banyak akan kita lihat terus. Semua anak perusahaan dan cucu perusahaan yang tidak menguntungkan ya dibabat saja, buat apa dibuat," kata Yenny dalam konferensi pers Direksi dan Komisaris PT Garuda Indonesia, di Gedung Garuda Indonesia, Jakarta, seperti ditulis Jumat (28/2/2020).

Yenny menegaskan, perampingan anak usaha tersebut bertujuan untuk mengurangi beban supaya Garuda Indonesia bisa kembali pada core bisnisnya. Meskipun belum ada keputusan yang benar-benar diputuskan, anak usaha mana saja yang ditutup, yang pasti salah satunya dia menyebut PT Garuda Tauberes Indonesia.

"Kalau membebani ya buat apa. Semangatnya ya Garuda kembali pada core bisnisnya. Ada beberapa yang memang belum (menghasilkan) contohnya ya Tauberes itu, apalagi ya, ada banyak banget," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Optimalkan Aset

Kendati, anak dan cucu perusahaan Garuda Indonesia itu banyak, dengan melikuidasi itu Yenny menginginkan supaya Garuda Indonesia bisa mengoptimalkan aset. Itulah langkah yang dilakukan, selain juga ada utang yang jatuh tempo.

"Bahwa perusahaan ini lebih ramping, supaya geraknya lebih enak dan mungkin ya itu salah satunya, kita bisa mendapatkan pendanaan tanpa menerbitkan utang baru, dengan cara melego aset-aset perusahaan. Buat saya sih lebih dimungkinkan itu," ungkapnya.

Namun yang pasti, likuidasi bisa menjadi salah satu langkah supaya bisa digunakan untuk membayar utang dengan aset-aset yang dimiliki Garuda Indonesia. 

"Melihat kemungkinan apakah aset-aset yang ada juga bisa digunakan untuk bayar utang, dengan cara likuidasi salah satunya, tapi belum tahu apa yang akan diambil apa yang akan di-porpose, dan kami belum meeting untuk memutuskan itu," pungkasnya.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.