Sukses

7 Tanda Terlalu Banyak Menghabiskan Uang

Jika ingin menjadi kaya, penting untuk mengendalikann pengeluaran.

Liputan6.com, Jakarta Ketika hidup berada pada posisi pengeluaran lebih besar dari pemasukan, itu tandanya saat untuk berbenah. Memang, kerap usai menerima gaji setiap bulan, kemandirian, kekuasaan, kebebasan, semua terasa muncul.

Tetapi bila tak berhati-hati, kondisi ini bisa sangat mudah membuat terjebak ke dalam kebiasaan buruk untuk belanja berlebihan dan mempengaruhi kondisi keuangan.

Jika ingin menjadi kaya, penting untuk mengendalikann pengeluaran. Banyak jutawan menyatakan bahwa rahasia untuk menjadi kaya adalah hidup di bawah kemampuan.

Tapi memang tidak selalu mudah untuk melakukannya jika memiliki pendapatan dibawah rata-rata, dengan segala macam biaya yang ada..

Banyaknya pneghasilan yang harus dibelanjakan dengan apa yang harus diinvestasikan tergantung dari gaya hidup yang dijalani sekarang dan untuk masa depan dan tujuan keuangan secara pribadi.

Mungkin mengidentifikasi dan merencanakan bisa dilakukan sendiri, tetapi jika kewalahan atau tidak yakin, dapat mendatanagi perencana keuangan untuk membantu.

Berikut tujuh tanda yang menunjukkan pengeluaran lebih dari yang didapat dan tips untuk berbenah, seperti mengutip laman CNBC, Minggu (8/3/2020).

1. Anggaran didasarkan pada panghasilan bulanan atau tarif per jam

Mungkin dengan jabatan yang bagus akan mendapatkan penghasilan yang bai. Tapi sebenarnya penghasilan yang didapatkan bukan sebenarnya yang akan dimiliki. Setelah pemerintah memotong pajak, penghasilan yang didapat akan kurang dari awal.

Ini berlaku untuk yang dikenakan pajak setiap bulan atau menerima tagihan sekali atau dua kali setahun. Jika menganggarkan uang berdasarkan jumlah sebelum pajak dan bukan jumlah akhir, kemungkinan akan banyak yang dikeluarkan untuk belanja. Gunakan kalkulator online sederhana untuk menghitung penghasilan yang didapat sebenarnya dan berawal dari sana.

2. Pengeluaran melebihi penghasilan 

Hidup itu mahal, tetapi kunci untuk mencapai stabilitas keuangan adalah dengan memiliki lebih banyak uang masuk daripada yang keluar. Ketika membuat daftar semua pengeluaran tetap bulanan dari biaya makan sampai keanggotaan olahraga, pastikan jumlahnya tidak melebihi penghasilan.

Jika melebihi penghasilan dan tidak mengurangi satu dari daftar pengeluaran tetap, maka akan berakhir dengan utang. Mengelola uang untuk yang tidak mempunyai penghasilan tetap, seperti kontraktor atau pekerja lepas tidaklah mudah. Dimulai dengan menghitung penghasila rata-rata selama 12 bulan terakhir dan melihat bulan dengan penghasilan terburuk, bisa digunakan untuk mengatur pengeluaran.

3. Memiliki kekayaan bersih negatif

Ketika pengeluaran melebihi penghasilan terlalu lama berlangsung, maka akan mungkin berakhir dengan kekayaan bersih negatif, dimana utang lebih besar daripada yang dimiliki.  Bagi sebagian orang, pengajuan kebangkrutan dapat menjadii solusi, tetapi tidak semua jenis utang dimaafkan dalam kebangkrutan.

Terlebih lagi, itu dapat mempengaruhi kemampuan untuk meminjam uang di masa depan. Merancang rencana pembayaran utang dengan perencana keuangan mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4. Berutang uang pada kartu kredit

Menggunakan kartu kredit untuk semua atau sebagian besar pembelian sah-sah saja. Ini selama  dapat melunasi saldo secara penuh setiap bulan. Jika tidak melunasi atau hanya melakukan pembayaran minimum, sisa saldo akan mulai bertambah bunga dan tumbuh secara eksponensial.

Utang kartu kredit bukan berarti akan hancur, tetapi itu adalah pertanda pasti bahwa  menghabiskan (atau telah menghabiskan) uang yang sebenarnya tidak  miliki. Pertimbangkan untuk mengkonsolidasikan utang dengan pinjaman pribadi atau kartu transfer saldo 0 persen.

5. Bayar sewa melebihi 30 persen dari pendapatan setelah pajak

Panduan kasar untuk mengukur keterjangkauan perumahan di Barat adalah 30 persen dari pendapatan sebelum pajak. 

Cara yang lebih bermanfaat untuk mengukur apakah pengeluaran terlalu banyak untuk perumahan adalah dengan mencoba dan membatasi total pengeluaran bulananhingga 30 persen dari penghasilan setelah pajak.

Ini bisa sulit untuk dikelola di kota dengan biaya hidup yang tinggi, tetapi ini merupakan tolok ukur yang baik untuk dituju. Gunakan kalkulator online untuk memperkirakan pembayaran yang akan dibayar, kalikan dengan 30 persen, dan bagi dengan 12 untuk mendapatkan besaran target.

6. Membeli Barang demi Mengesankan Orang Lain

Dengan membeli tiket festival atau bersenang-senang, untuk mengikuti teman-teman, mungkin merupakan tanda berbelanja lebih dari kemampuan. 

7.  Tidak Menabung Sama Sekali

Mungkin tidak menabung karena yakin penghasilan tidak cukup dan sewa terlalu tinggi, tetapi kemungkinan pengeluaran juga terlalu banyak. 

Ada banyak aplikasi bermanfaat yang dapat digunakan untuk melihat secara cermat ke mana uang mengalir setiap bulannya, dan yang membantu untuk memilih satu atau lebih hal untuk dikurangi atau dihilangkan semuanya. Atau lebih baik lagi, temui perencana keuangan yang dapat membantu memetakan strategi untuk tujuan tabungan jangka pendek dan jangka panjang.

Reporter : Tiara Sekarini 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini