Sukses

Luhut: Indonesia Butuh Investor Buat Bangun Ibu Kota, Tapi Jangan Sampai Dikendalikan

Pendanaan dari negara lain membuat Indonesia tunduk dan dikendalikan oleh mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) memang dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, pemerintah terus mendorong investor untuk menanamkan modal di Indonesia.

Namun, Luhut menegaskan bahwa bukan berarti pendanaan dari negara lain membuat Indonesia tunduk dan dikendalikan oleh mereka.

"Ini saya tadi juga bahas tentang struktur pendanaan. Kita mau pendanaan, tapi jangan mau dikendalikan. Kita yang harus kendalikan," papar Luhut dalam Dialog Nasional Merajut Konektivitas di Ibu Kota Negara, Rabu (26/02/2020).

Lebih lanjut, Luhut menyatakan proses masterplan pembangunan ibu kota terus berjalan. Investor asing sudah sudah banyak yang ingin masuk.

"Amerika, Jepang, India, Arab, Singapura banyak sekali. Indonesia masih jadi bullish bagi investor, sehingga mereka betul-betul berminat berinvestasi di kita," imbuh Luhut.

Bahkan, menurut Luhut konsep IKN disukai oleh putri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ivanka Trump.

"Sepuluh hari yang lalu saya ke White House, saya ketemu Ivanka, mereka sangat tertarik dengan konsep Jokowi soal IKN," ujar Luhut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menko Luhut Sebut Deretan Miliarder Dunia Siap Investasi di Ibu Kota Baru

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan menyebut para miliader dunia siap berinvestasi di Ibu Kota negara baru yang terletak di Kalimantan Timur.

"Nanti tanggal 28, kita berharap Masayoshi datang menghadap Presiden. Bersama Tony Blair dan Greensil. Ya dia mau invesitasi," ujar dia seusai menggelar rapat di Gedung Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, (19/2/2020). 

Masayoshi Son dikenal publik sebagai Chief Executive Officer Softbank. Sedangkan Tony Blair merupakan mantan Perdana Menteri Inggris. Namun terkait dengan bidang investasi yang dilirik para milliader dunia tersebut, Luhut belum memberikan kepastian.

"Ya komitmen dia ada, mau tahu aja," pungkasnya.

Sebelumnya, Luhut menaruh harapan lebih terhadap para miliader dunia tersebut untuk berinvestasi di Indonesia.

Komitmen ini dibuktikan, dalam penyelenggaraan World Economic Forum Indo-Pasific - ASEAN yang dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang. Pemerintah bakal mengundang para miliarder dunia.

"Deretan orang kaya, Andrew Forest, Peter Mark, Jack Ma, Mashayoshi, yang kaya-kaya itu semua kita punya list, kita undangin untuk hadir," ujar dia pada Senin, 10 Februari 2020 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.