Sukses

Terdampak Banjir, Pegawai Kementerian PANRB Bisa Absen Lewat Whatsapp

Proses permohonan izin via WA disampaikan kepada atasan masing-masing atau Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya membuat beberapa instansi pemerintah memberikan dispensasi absen bagi para pegawai. Termasuk Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Dalam sebuah surat pemberitahuan yang dikeluarkan Sekretaris Menteri PANRB, pegawai instansi terkait diberi kemudahan untuk mengajukan izin via Whatsapp (WA) kepada atasannya.

Hal itu turut dibenarkan Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo. "Benar, itu diumumkan oleh Sesmen PANRB," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (25/2/2020).

Adapun pada surat pemberitahuan tersebut, dituliskan bahwa pegawai yang terdampak banjir sehingga tidak dapat ke kantor dapat mengajukan izin cuti karena alasan penting, yakni terdampak bencana alam.

"Permohonan izin dapat disampaikan melalui WA disertai dengan bukti seperlunya (misalnya foto)," tulis poin kedua surat pemberitahuan.

Proses permohonan izin via WA itu disampaikan kepada atasan masing-masing atau Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Pratama, lalu diteruskan kepada Kepala Bagian bidang Sumber Daya Manusia (SDM).

Selanjutnya, tiap unit akan melakukan rekapitulasi data pegawai yang izin dan dikirimkan kepada Biro Sumber Daya Manusia Umum (SDMU).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BMKG: Banjir Jakarta dan Sekitar Dipengaruhi 3 Fenomena Alam

Hujan deras menyebabkan banjir di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap ada tiga fenomena alam yang mempengaruhi cuaca di Jakarta, Bekasi dan Tangerang, Selasa (25/2/2020) ini.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menuturkan salah satu fenomena itu adalah Badai Tropis Ferdinand di sekitar Samudra India dan barat Banten.

"Keberadaan Badai Tropis Ferdinand yang mulai terdeteksi bibitnya pada 23 dan 24 Februari. Bibit itu telah berkembang benar-benar menjadi Siklon Badai Tropis Ferdinand pada 24 Februari," ujar Dwikorita.

Menurut dia, banjir Jakarta dan sekitar karena cuaca ekstrem juga dipengaruhi pembentukan pola pertemuan masa udara yang memanjang dari Jawa Barat, menerus ke Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Fenomena yang ketiga adalah belokan angin yang terpantau terjadi di Sumatera bagian selatan.

"Kondisi curah hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek yang disebabkan oleh fenomena tadi, merata di wilayah selatan hingga utara Jabodetabek," kata Dwikorita dalam konferensi pers di BMKG.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.