Sukses

Awal Pekan, IHSG Dibuka Anjlok ke 5.834,55

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.846,17 dan terendah di 5.823,45.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak tertekan pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Nilai tukar rupiah menguat ke 13.705 per dolar AS.

Pada pra perdagangan saham Senin (24/2/2020), IHSG melemah 36,10 poin atau 0,61 persen ke posisi 5.846,14. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah dengan turun 44,73 poin atau 0,79 persen ke level 5.834,55.

Adapun indeks saham LQ45 melemah 1,39 persen ke posisi 943,79. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.846,17 dan terendah di 5.823,45. Sebanyak 42 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau.

Sedangkan 125 saham melemah sehingga mendorong bursa saham ke zona merah. Di luar itu, 82 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 12.447 kali dengan volume perdagangan 159,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 211 miliar.

Investor asing jual saham Rp 8,97 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.858 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 1,91 persen. Kemudian diikuti sektor aneka industri turun 1,85 persen dan sektor manufaktur turun 1,53 persen.

Sedangkan saham-saham yang tertekan sehingga mendorong IHSG ke zona merah adalah AYLS turun 25,49 persen ke level Rp 116. Saham BALI melemah 24,88 persen ke level Rp 800. Saham SKBM turun 22,56 persen ke level Rp 302.

Saham-saham yang menguat antara lain PTSN yang naik 19,13 persen ke level Rp 272. Saham AHAP menguat 17,65 persen ke level Rp 60. Saham PALM naik 7,14 persen ke level Rp 195.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Pekan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Sebanyak 306 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (21/2/2020), IHSG ditutup melemah 60,23 poin atau 1,01 persen ke posisi 5.882,25. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 1,153 persen ke posisi 957,36.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.944,20 dan terendah 5.873,73.

Sebanyak 306 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 108 saham menguat dan 143 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 391.407 kali dengan volume perdagangan 5,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 343,59 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.765.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sektor yang melemah dipimpin oleh sektor industri dasar melemah 2,52 persen. Kemudian diikuti sektor barang manufaktur turun 1,66 persen dan sektor pertambangan turun 1,43 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah diantaranya AYLS yang turun 25 persen ke Rp 153 per lembar saham, RELI melemah 24,67 persen ke Rp 113 per lembar saham dan YPAS turun 23,49 persen ke Rp 228 per lembar saham.

Saham yang menguat antara lain MINA naik 34,33 persen ke Rp 90 per saham, BSSR naik 22,22 persen ke Rp 2.310 per saham dan TALF naik 16,94 persen ke Rp 290 per saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.