Sukses

Usai Observasi di Natuna, 18 Kru Batik Air Siap Terbang Lagi

Operasional misi kemanusiaan Batik Air dimulai pada 1 Februari 2020 dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan.

Liputan6.com, Jakarta - Batik Air, anggota dari Lion Air Group menyambut kedatangan 18 awak pesawat yang telah selesai menjalani rangkaian protokol kesehatan (karantina dan observasi) sesuai waktu yang ditentukan di Natuna, Kepulauan Riau.

Batik Air sudah menerima konfirmasi dari lembaga terkait, dalam hal ini Kementerian Kesehatan menyatakan kondisi sehat dan laik terbang.

Penyambutan dilakukan oleh President Director of Lion Air Group Edward Sirait, CEO Batik Air Capt. Achmad Luthfie, Managing Director of Lion Air Group Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, Operation Director of Batik Air Capt. Zwingly Silalahi dan beberapa pejabat Batik Air lainnya.

Jumlah awak pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandar Udara Raden Sadjad, Natuna (NTX) pukul 13.30 waktu setempat dan tiba di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta pada 15.30 waktu setempat.

"18 kru diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara," jelas Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2/2020).

Danang mengatakan, Batik Air mengucapkan terima kasih tak terhingga serta menempatkan apresiasi tinggi atas kesiapan, peran aktif serta profesional dalam bekerja dari awak pesawat, petugas layanan darat (ground handling), termasuk dukungan penuh pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, mitra dan berbagai pihak yang terlibat, sehingga operasional penerbangan “misi kemanusiaan” berjalan lancar.

Batik Air dengan bangga menerima dan menyambut kembali 18 awak pesawat, dengan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada pilot, kopilot, awak kabin, petugas operasional keberangkatan, serta teknisi, yang terdiri:

1. Captain Destyo Usodo (PIC)

2. Captain Suyono Suwito (PIC)

3. Hendra Tjin (FO)

4. Taufan Widya (FO)

5. David Setiawan (SFA)

6. Indah Nurfitri Djufri (FA)

7. Tia Septiani (FA)

8. Kikiet Teguh Septarianto (FA)

9. Abdul Hakim Sungkar (FA)

10. Fahmi Husen Ali Joubah (FA)

11. Farrand Abdilla (FA)

12. Hartini Efniati Hasibuan (FA)

13. Ranti Oktaviana (FA)

14. Ni Wayan Tangkas Chika Manik (FA)

15. Anggi Dwi Saputro (FA)

16. David Rismon (Dispatcher)

17. Dimas Syamsurizal (Engineer)

18. Jemi (Engineer)

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perjalanan Misi Kemanusiaan

 

Operasional misi kemanusiaan Batik Air pada 1 Februari 2020 bernomor ID-8618 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 13.00 waktu setempat tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan yang terletak di Distrik Huangpi, 26 kilometer utara dari pusat kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH).

Pesawat mendarat di Tianhe Wuhan pada 19.00 waktu setempat.

Untuk penerbangan kembali pada 2 Februari 2020, pesawat telah menerbangkan 18 awak pesawat dan 270 tamu (Warga Negara Indonesia) menggunakan Airbus 330-300CEO (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi).

Penerbangan bernomor ID-8619 “misi kemanusiaan” rute Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Wuhan pada 04.30 waktu setempat dan tiba di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH) pukul 08.30 WIB.

Batik Air dalam hal ini bertujuan mendukung program kemanusiaan dan negara. Oleh karena itu, Batik Air menyampaikan terima kasih atas penunjukan dan kepercayaan pemerintah yang telah diberikan kepada Batik Air guna mewujudkan misi tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.