Sukses

Revitalisasi Pelabuhan Benoa Ditargetkan Rampung 2023

mengatakan bahwa proyek pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Tanjung Benoa, Bali, targetkan selesai Desember tahun 2023

Liputan6.com, Bali - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan bahwa proyek pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Tanjung Benoa, Bali, targetkan selesai Desember tahun 2023.

Hal ini dipastikan usai dirinya melakukan diskusi dengan berbagai pihak terkait, seperti dengan Kementrian Keuangan, Kementerian Perhubungan, Pimpinan Daerah, PT Pelindo III (Persero) dan lainnya.

"Para Menteri mendukung maka ini saya beranikan diri. Kita rakor bersama agar proyek strategis ini tepat waktu pada Desember tahun 2023. Maunya lebih cepat karena awalnya Agustus tahun 2024. Saya bilang kalau tahun 2024 sama saja bohong, gak ada jaminan untuk keberlanjutan karena memang Pak Jokowi terakhir jadi kita harus percepat," kata Erick dalam paparannya pada Rapat Koordinasi Rencana Pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub, Nusa Dua, Bali, Jumat, (14/2/2020).

Rencana ini muncul, saat menteri Erick melakukan kunjungan ke negara Korea Selatan, dirinya pun mengaku sangat terinspirasi dengan segala keterbatasan Korea Selatan.

Selain itu, di korea juga ada pelabuhan perikanan sekaligus pasar dan restoran, sehingga orang-orang di sana selain bisa membeli ikan, juga sekaligus dapat menikmati hidangannya.

Dia pun berpikir setelah selesai melakukan kunjungan, langsung mengadakan pertemuan dengan Gubernur Bali, untuk menyampaikan ide inspirasi yang dia dapat dari Korea Selatan, untuk di implementasikan di Indonesia khususnya Bali. Akhirnya, gubernur Bali pun menyambut baik ide Menteri Erick.

"Sebelumnya sudah diskusi dengan Pak Gubernur, bagaimana kita gak mau Bali ini yang merupakan jantung tapi terus dipompa, tapi nadi darahnya sendiri sebenarnya macet, yaitu infrastuktur, karena itu waktu itu saya dan pak gub yuk sidak, saya gak tau kontak direksi Pelindo nggak tau sudah dapat bocoran atau belum tapi sudah di Bali," ungkapnya.

Setelah bertemu dengan direktur utama Pelindo III, ia pun langsung awal Desember tahun 2019, melakukan 6 kali pertemuan untuk membahas menjadikan Benoa sebagai wisata maritim.

Dengan menentukan target-target yang akan dilakukan, seperti penataan ruang, membangun ekosistem yang ramah kepada penduduk lokal, karena menurutnya masyarakat Benoa juga harus ikut andil, sehingga proyek ini menghasilkan nilai yang jelas. Selain itu, latar belakang pengembangan proyek Benoa ini sekaligus untuk membenahi pelabuhan supaya terkoordinir dengan baik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsultan Internasional

Oleh karena itu, Menteri Erick pun menegaskan bahwa proyek ini bukan main-main. Ia pun mengundang dua konsultan dengan kriteria Internasional untuk membahas kembali kapal pesiar dan pelabuhan.

"Kalau kita bangun ini harus sukses, di sini bisa kita lihat kita pastikan kita ramah dengan alam, ada ekosistem dibangun di situ, ada hutan kota, dan lain-lain," jelasnya.

Untuk selanjutnya, ia pun berharap nantinya pelabuhan Benoa bisa menambah turis asing yang datang menggunakan kapal pesiar, dan menghidupkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Bali.

Sementara itu terkait investasi, Erick menyebut jumlah investasi untuk proyek ini sebesar Rp5,3 triliun. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.