Sukses

Gandeng 541 Instansi, Pendapatan Pegadaian Naik 39 Persen di 2019

Strategi pemasaran dengan konsep b to b menjadi pendorong kenaikan pendapatan Pegadaian.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian Perseroan berhasil mencatat torehan positif sepanjang 2019 dengan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 17,7 triliun atau naik 39,3 persen, di banding tahun 2018 yang hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp 12,7 triliun.

Direktur Utama Keuangan dan Perencanaan Strategis Ninis K Adriani menyebut strategi pemasaran dengan konsep b to b menjadi penyebabnya.

"Capaian kinerja yang bagus, bagian dari strategi pemasaran, seperti B to B (Business to Business)," tegasnya di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis, (13/2).

Lebih lanjut, Ninis menjelaskan mekanisme konsep B to B dan efektifitasnya terhadap pendapatan perusahaannya.

"Konsep ini B to B suatu bentuk kerjasama langsung antara PT Pegadaian dan mitra bisnis, jadi tidak mengandalkan retail, seperti kita kerjasama dengan tokopedia dan lainya," ungkapnya.

Perlu diketahui, melalui konsep pemasaran B to B Pegadaian berhasil menjalin kerjasama 541 instansi, terdiri dari 133 instansi pemerintah, 84 instansi BUMN, 210 instansi swasta, dan 114 instansi perguruan tinggi baik swasta maupun negeri.

Ia menegaskan kedepannya, starategi pemasaran b to b akan terus ditingkatkan karena berkontribusi besar terhadap pendapatan perusahaannya.

Reporter: Sulaeman 

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pegadaian Targetkan Pembiayaan Naik 17 Persen di 2020

PT Pegadaian (Persero) menargetkan kenaikan outstanding pembiayaan sebanyak 17 persen year on year (yoy). Tahun lalu target Pegadaian hanya 15 Persen. Tetapi realisasinya mencapai 23 persen dengan nilai Rp 140 triliun.

"Insyaallah tahun ini naik jadi 17 persen," kata Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Dia sengaja tidak menaikkan target outstanding pembiayaan 20 persen karena pinjaman yang sudah besar, pembayarannya makin lama, akan jadi makin kecil. Tetapi dia optimistis, penyaluran akan lebih dari 23 persen di akhir periode nanti.

"Insyaallah pencapaiannya lebih dari itu," ujarnya.

Saat ini bisnis gadai masih jadi penyumbang terbesar pendapatan Pegadaian. Persentasenya mencapai 75 persen. Selebihnya berasal dari produk lain yakni Arrum Hajj dan Rahn Tasjily atau gadai tanah.

Dari target pembiayaan 17 persen tahun ini, otomatis laba yang didapat akan mengikuti. Hanya saja hasilnya tidak akan sebesar pembiayaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.