Sukses

Mantan Gubernur Babel Rustam Effendi Ditunjuk Jadi Komisaris PT Timah

Rustam Effendi sangat berharap PT Timah dapat semakin memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Babel.

 

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi diangkat menjadi Komisaris PT Timah (Persero) Tbk. PT Timah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam usaha pertambangan timah.

Pengangkatan Rustam Effendi itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Timah yang diselenggarakan di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Rustam Effendi diangkat menjadi komisaris PT Timah bersama empat tokoh lain yakni M Alfan Baharuddin (Komisaris Utama), serta Satriya Hari Prasetya, Rudy Suhendar, dan Bambang Sunarwibowo.

Usai RUPSLB, mantan Komisaris Utama PT Timah Fachry Ali mengharapkan Rustam Effendi dan komisaris lain tidak pernah berhenti memberikan masukan kepada jajaran direksi.

Harapan itu lebih ditekankan kepada Rustam Effendi yang merupakan mantan Gubernur Bangka Belitung sehingga sangat menguasai dinamika dan kondisi di lapangan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi

Setelah pengangkatannya, Rustam Effendi menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Kementerian BUMN dan pemegang saham yang menugaskannya sebagai Komisaris PT Timah.

Ia berharap, keberadaannya sebagai komisaris dapat membantu pengembangan PT Timah, termasuk sejumlah gagasan yang pernah disampaikannya ketika masih menjadi Gubernur Babel.

Sebagai putera daerah, Rustam Effendi sangat berharap PT Timah dapat semakin memberikan kontribusi dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Babel.

Secara personal, ia juga sepakat dengan dengan pendapat yang disampaikan Fachry Ali agar jajaran komisaris selalu memberikan masukan dan pendapat kepada jajaran direksi PT Timah.

"Saya sepakat dengan Pak Fachry Ali, sebagai komisaris, kita harus memberikan masukan-masukan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini