Sukses

Wapres Ma'ruf Minta Pengusaha Hotel Ikut Kembangkan Wisata Halal

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, meminta kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk turut serta mengembangkan sektor pariwisata Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, meminta kepada Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk turut serta mengembangkan sektor pariwisata Indonesia. Utamanya dalam sarana akomodasi, kuliner hingga kebutuhan para wisatawan untuk beribadah.

"Misalnya wisatawan yang beragama Islam, sangat membutuhkan fasilitas untuk dapat menjalankan ibadah melaksanakan shalat dan menikmati makanan halal dengan mudah," kata dia dalam acara Munas PHRI, di Karawang, Jawa Barat, Jakarta, Senin (10/2).

Ma'ruf menilai penting bagi pelaku industri pariwisata untuk menyediakan layanan tambahan seperti tempat ibadah atau shalat yang layak dan bersih, serta menu makanan halal. Sebab, dengan fasilitas tersebut diyakini wisatawan muslim akan meningkat karena merasa lebih nyaman mengunjungi destinasi wisata tersebut.

Bahkan, karena besarnya potensi wisatawan muslim, kesadaran untuk memberikan pelayanan tambahan seperti itu sudah dilakukan oleh negara-negara lain.Misalnya Jepang, Australia, Rusia dan negara-negara eropa lainnya.

"Hal itu dilakukan dengan tujuan bisa menarik lebih banyak wisatawan Mmuslim, yang jumlahnya meningkat tajam dari waktu ke waktu, untuk berkunjung ke destinasi wisata mereka," kata dia.

Oleh karena itu, dia ingin Indonesia yang dikenal sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dapat menjadi pionir dan model bagi negara-negara lain dalam memberikan pelayanan tambahan bagi wisatawan muslim.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wisatawan Muslim

Hal itu dilakukan bukan saja untuk menarik masuk wisatawan muslim dari luar negeri, tapi juga memenuhi kebutuhan dan kenyamanan wisatawan muslim dari dalam negeri yang potensinya juga sangat besar.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menegaskan kembali bahwa sesungguhnya itulah yang disebut dengan wisata halal yaitu layanan yang membuat nyaman wisatawan muslim ketika berkunjung ke suatu destinasi," ungkap dia.

Mantan Ketua MUI itu pun menegaskan bahwa tidak benar bila wisata halal diartikan sebagai upaya untuk mensyariahkan destinasi wisata. Oleh karena itu, dalam konteks wisata halal ini pemerintah telah berkomitmen untuk terus mendorong kemajuannya.

"Untuk itu, saya meminta dukungan aktif dan kerjasama dari PHRI dalam memberikan layanan halal, utamanya di destinasi wisata dengan menyediakan kebutuhan wisatawan yang tidak saja berkualitas baik dan higienis, namun juga halal, halalan thayyiban," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.