Sukses

Butuh Dana, Tol Trans Jawa Siap IPO

Dengan IPO, Jasamarga Transjawa Tol bakal mendapatkan dana cukup besar yang bisa dibagikan sebagai dividen kepada pihak pemegang saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan, anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol selaku pengelola Jalan Tol Trans Jawa telah siap untuk melepas saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Corporate Secretary Jasa Marga Mohamad Agus Setiawan mengatakan, penawaran saham perdana akan sangat berguna untuk pemasukan dana bagi perusahaan.

"Kami sih berharap jadi. Kalau kita melihat dari sisi pembiayaan untuk investasi yang baik itu kan sumber-sumber pembiayaan bisa dari berbagai sumber," ujar Agus di Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Jasamarga Transjawa Tol sendiri disebutnya memiliki sekitar 50 persen dari total aset Jasa Marga. Adapun aset perseroan saat ini mencapai sekitar Rp 100 triliun.

"Nilai aset kalau Jasa Marga lebih dari Rp 100 triliun. Trans Jawa itu mungkin 40-50 persen dari Jasa Marga," ucap Agus.

Jika jadi IPO, ia melanjutkan, Jasamarga Transjawa Tol bakal mendapatkan dana cukup besar yang bisa dibagikan sebagai dividen kepada pihak pemegang saham.

"Melalui dividen artinya dari sisi pembiayaan akan sangat baik bagi perusahaan dibanding dengan saya pinjam dari bank dengan bunga 10 persen. Kemudian harus kita kembalikan tuh pokoknya dengan bunganya," jelasnya.

"Kalau IPO kan pengembaliannya relatif dan setiap tahun. Dan disesuaikan setiap tahun dapat dividen, sehingga dari sisi pembiayaan IPO jadi alternatif yang paling baik," dia menambahkan.

Kendati begitu, Agus belum bisa memastikan kapan Jasamarga Transjawa Tol bakal melepas saham perdananya. "Jadi jawad IPO kan belum, tapi arah kita udah clear," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tol Trans Jawa Dukung Geliat Ekonomi di Jawa Timur

Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 1.150 km akan membentang dari Merak hingga Banyuwangi, dimana saat ini telah beroperasi sepanjang 965 Km. Dari 1.150 Km tersebut, sepanjang 533,3 Km berada di Jawa Timur dengan ruas yang telah beroperasi sepanjang 360,3 km, dan sisanya 173 Km dari Probolinggo hingga Banyuwangi masih dalam tahap pengerjaan yang ditargetkan selesai awal 2022.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, manfaat dari terbangunnya Tol Trans Jawa ini tidak hanya menjadi jalur penghubung transportasi antar kota. Tapi juga dapat diintegrasikan dengan kawasan-kawasan industri yang sekarang sudah muncul seperti di Ngawi dan Nganjuk, serta mendukung akses ke berbagai destinasi pariwisata.

"Tol Trans Jawa akan memperlancar jalur logistik. Sehingga vendor, misalnya di Sidoarjo tidak perlu mendirikan pabrik di Karawang supaya bisa dekat dengan pabrik utama. Tol Trans Jawa akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang (delivery time)," ungkapnya dalam sebuah keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2019).

"Dengan kepastian waktu tempuh, investor dapat membuat perhitungan business plan lebih matang sehingga terbuka lapangan pekerjaan di sekitar pusat perindustrian di setiap daerah," tambah Menteri Basuki.

Dia menyampaikan, fokus pembangunan Kementerian PUPR pada 5 tahun ke depan yakni konektivitas jalan tol dengan kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan pariwisata. Meningkatnya konektivitas dengan kehadiran Tol Trans Jawa diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi kawasan dan menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di Jawa Timur.

"Sudah ada beberapa lahan untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru seperti di Ngawi dan Nganjuk. Tugas Kementerian PUPR menghubungkan jalan tol dengan kawasan industri tersebut," ujar Menteri Basuki.

Selain menghubungkan kawasan industri, ia meneruskan, Jalan Tol Trans Jawa di Jawa Timur juga mendukung konektivitas menuju destinasi wisata seperti ruas Tol Pasuruan-Probolinggo seksi IV dari Probolinggo Timur sampai Gending yang akan membantu akses ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru.

Dengan beroperasinya jalan tol di wilayah Jawa Timur tersebut, Kementerian PUPR terus mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk meningkatkan kualitas layanan jalan tol secara berkelanjutan karena kebutuhan masyarakat dan ekspektasi publik yang semakin tinggi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.