Sukses

Usai Geruduk Sri Mulyani, Nasabah Jiwasraya Serbu Gedung OJK

Para nasabah telah menyampaikan surat terbuka kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani perihal pembayaran polis nasabah Jiwasraya.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah menyambangi gedung Kementerian Keuangan, Forum Korban Jiwasraya melanjutkan perjalanan mereka ke gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (06/02/2020). Nasabah Jiwasraya menuntut kejelasan akan kasus gagal bayar klaim nasabah hingga triliunan rupiah.

Sebelumnya, para nasabah telah menyampaikan surat terbuka kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani perihal pembayaran polis nasabah Jiwasraya. Mereka meminta agar menkeu turut menyelesaikan skema pembayaran secepat-cepatnya.

Pihak yang menerima kedatangan rombongan nasabah di Kemenkeu ialah Kepala Bidang Program dan Administrasi Menteri Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Darmawan.

Namun, tak banyak pula yang bisa dilakukan nasabah selain menyampaikan keluh kesah atas Jiwasraya kepada Darmawan. Darmawan berjanji akan menyampaikan pesan tersebut langsung kepada Sri Mulyani.

"Kalau ada yang mau disampaikan, kami pastikan semua tersampaikan," ujar Darmawan.

Nasabah yang awalnya keukeuh ingin bertemu Menteri Keuangan akhirnya dapat diajak berdiskusi alot dengan waktu yang juga terbatas.

"Kami cuma minta pembayaran segera diselesaikan. Semua pengusaha di sini bisnisnya jadi terganggu. Memangnya kami tidak lebih penting daripada orang-orang yang ditemui Bu Sri?" ujar salah satu nasabah, Ida Tumota.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tagih Polis Asuransi Dibayar, 50 Nasabah Jiwasraya Datangi Kantor Sri Mulyani

Forum Korban Jiwasraya menyambangi kantor Kementerian Keuangan hari ini, Kamis (06/02/2020). Kedatangan mereka tak lain dan tak bukan untuk menagih pembayaran klaim yang harusnya mereka terima jauh-jauh hari.

Di hadapan wartawan, para nasabah yang berjumlah 50 orang tersebut menyampaikan maksud kedatangan mereka. Mereka ingin bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk berdialog mengenai skema pembayaran klaim.

"Kita ingin audiensi dan mengantarkan surat, tujuannya sederhana. Kita harapkan bantuan untuk bisa selesaikan masalah ini. Kita mau dialog saja, gimana sih skema bayarnya," papar Muslim, salah satu nasabah pemegang polis Jiwasraya. 

Lebih lanjut, mereka menyatakan sudah beberapa kali mendatangi kantor Kementerian Keuangan serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, para nasabah belum diterima dan belum pernah menemui menteri secara langsung.

Tidak cuma nasabah dari dalam negeri, ada pula nasabah berkewarganegaraan asing yang turut menjadi korban. Kira-kira, sekitar 400 orang Warga Negara Asing (WNA) turut menjadi pemegang polis produk Jiwasraya.

"Saya kalau ikut hukum di Indonesia kan ada tax amnesty, kita harus ikut, kalau ada dana dari luar negeri, world wide asset kita harus laporkan," ujar Johny Mahtani, salah satu nasabah berkewarganegaraan Belanda.

Jumlah klaim dari para nasabah Jiwasraya sendiri berbeda-beda. Ada yang Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar. Semuanya menjadi dana pegangan untuk kehidupan dan bisnis mereka.

"Jadi bisnis kita ini semuanya macet, kita punya rencana bisnis nggak jalan, mau kasih anak juga nggak jalan, semuanya kena dampak," ujar Muslim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.