Sukses

Pembayaran Polis Jiwasraya Dahulukan Masyarakat Menengah ke Bawah

Masyarakat menengah ke bawah akan didahulukan dalam pembayaran polis Jiwasraya karena secara ekonomi mereka lebih membutuhkan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pengembalian uang nasabah Jiwasraya akan diprioritaskan terlebih dahulu kepada masyarakat menengah bawah.

Menurutnya hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dan juga Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Sesuai janji Presiden (Jokowi) dan Pak Erick (Menteri BUMN) bahwa kita memastikan polis tradisional yang masyarakat menengah bawah itu kita utamakan dulu ya," kata dia ditemui di Jakarta, Rabu (5/2).

 

Menurutnya, Presiden mempunyai alasan mengapa nasabah Jiwasraya dengan kategori kelas menengah ke bawah didahulukan dibandingkan dengan nasabah lainnya. Mengingat, secara ekonomi mereka lebih membutuhkan.

"Karena kita tahu tradisional polis dari sisi ekonomi mereka lebih berat jadi kita utamakan di situ," imbuh dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pembayaran Mulai Kuartal II 2020

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, menyatakan pembayaran klaim perusahaan asuransi Jiwasraya akan segera dimulai pada kuartal II 2020. Menurut Arya, hal itu dilakukan sejalan dengan proses penyehatan bisnis perusahaan.

"Nanti kuartal II akan dimulai (pembayaran cicilan), tahun ini, yang pasti kuartal II dengan Jiwasraya Putra, holdingisasi, kita bertahap lah," papar Arya di Kementerian BUMN, Kamis (9/1).

Nantinya, akan diprioritaskan pembayaran bagi nasabah-nasabah kecil. Namun, tidak dijelaskan kriteria nasabah kecil tersebut.

Setidaknya, ada 3 langkah yang dilakukan untuk menyehatkan keuangan Jiwasraya. Pertama, dengan membentuk lembaga Jiwasraya Putra.

"Jiwasraya Putra, yang bersih dari induknya, utang dan sebagainya, ini sudah kami mulai sounding ke mana-mana, due diligence nanti investor masuk. Diharapkan Rp 3 triliun masuk," ujarnya.

Kedua, membentuk holding BUMN asuransi. Ketiga, menjual aset Jiwasraya untuk mencari investor.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.