Sukses

Skema Holding BUMN Hotel Rampung Juni 2020

PT HIN selaku koordinator target menuntaskan skema Holding BUMN Hotel pada Juni 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir berencana melebur kepengurusan hotel-hotel milik perusahaan pelat merah menjadi satu kendali (Holding BUMN Hotel) di bawah PT Hotel Indonesia Natour (HIN) atau Inna Group.

PT HIN selaku koordinator target menuntaskan skema Holding BUMN Hotel tersebut pada pertengahan tahun ini, tepatnya Juni 2020.

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour Iswandi Said mengatakan, pihaknya saat ini tengah membuat kajian bersama-sama dengan menggabungkan banyak aspek.

"Jadi ada kajian. Kami gunakan konsultan legal, bisnis, tax, akuntansi, dan KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik)," ujar dia usai mengadakan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Iswandi melaporkan, saat ini prosesnya baru dimulai untuk memberikan surat kerja kepada pihak-pihak yang sebelumnya disebut untuk melakukan kajian.

"Jadi masih baru awal. Agenda kami kira-kira sampai Juni (2020) sudah ketemu skema (Holding BUMN Hotel)," ungkap Iswandi.

Dia mengatakan, saat ini belum ditentukan perusahaan mana yang akan menjadi induk untuk mengelola hotel BUMN tersebut, dan menyerahkan keputusan tersebut kepada Kementerian BUMN.

Inna Group sendiri disebutnya memiliki peran selaku Project Management Office (PMO) atau koordinator dalam tahap kajian pengadaan Holding BUMN Hotel.

"Saat ini kami kan bikin organisasi. Inna sebagai koordinator seperti PMO, jadi Inna yang menjadi koordinator," jelas Iswandi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soal Konsolidasi BUMN Perhotelan, Ini Kata Dirut Hotel Indonesia Natour

Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Iswandi Said angkat bicara soal rencana konsolidasi BUMN perhotelan yang sempat dibicarakan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Menurutnya, keputusan konsolidasi baik berbentuk holding, cluster atau apapun itu, merupakan kepentingan pemegang saham mayoritas, dalam hal ini Kementerian BUMN. Begitu pula dengan penunjukkan induk grup konsolidasi tersebut.

"Tentu itu saya serahkan kepada Kementerian BUMN selaku pemegang saham, siapa yang akan jadi leadernya. Saya sendiri akan fokus bagaimana HIN bisa menjalankan perannya dalam grup konsolidasi tersebut," ujar Iswandi di Kementerian BUMN, Kamis (30/1/2020).

Lanjut Iswandi, HIN nantinya akan meningkatkan pelayanan dan hospitalitynya dalam memajukan grup konsolidasi tersebut. Namun dirinya mengakui kalau saat ini, dapat dikatakan hanya HIN satu-satunya BUMN yang fokus mengelola perhotelan.

"Kalau ini sudah ramai-ramai kita lakukan, saya rasa Kementerian BUMN punya pertimbangan siapa yang layak. Kalau selama ini bicaranya dikembalikan ke core (bisnis), corenya ya ada di HIN, kita berharap corenya di HIN," imbuhnya.

Ke depannya, HIN akan terus meningkatkan pelayanan untuk pelanggan. Meski demikian, Iswandi tidak menyebutkan bahwa perusahaan akan melakukan diversifikasi ke dalam bisnis lain yang di luar intinya.

"Kalau bangun condomium, kita tidak berniat beralih ke situ. Tapi kita lebih mendukung pada pelayanan dan SDMnya. Jadi kita bisa masuk ke rumah sakit, tapi dalam hospitalitynya, kalau untuk bangun rumah sakitnya, enggak," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.