Sukses

Ayo Cari Tahu, Anda Termasuk Tipe Pengguna Kartu Kredit Seperti Apa?

Untuk mengetahuinya, berikut tipe-tipe pengguna kartu kredit

Liputan6.com, Jakarta Siapa sih, yang tidak suka memakai kartu kredit? Tampaknya hanya segelintir orang saja, sedangkan sisanya sangat suka memakai kartu kredit karena kemudahan dan promo yang ditawarkan sangatlah menggiurkan. Jadi, tak heran kalau jumlah peminatnya selalu bertambah setiap hari.

Sayangnya, sebagian orang malah terjerat masalah finansial akibat pemakaian kartu kredit yang tidak tertib. Sedangkan bagi yang menggunakannya secara tertib, tentu akan memperoleh banyak keuntungan. 

Jika dilihat dari cara menggunakannya, pengguna kartu kredit dibagi dalam beberapa tipe. Kalau Anda termasuk tipe yang mana? Untuk mengetahuinya, berikut tipe-tipe pengguna kartu kredit, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Tipe Asal Gesek

Tipe yang satu ini suka menggesek kartu kredit tanpa pikir panjang. Tipenya cenderung tidak peduli kalau apa yang diperbuatnya hari ini akan berdampak buruk bagi kondisi finansialnya dikemudian hari.

Sebab, yang terpenting bagi dirinya adalah kesenangan sesaat di mana dirinya mampu mendapatkan apa yang diinginkan pada waktu yang sama. Tipe asal gesek memiliki hidup yang cukup menyenangkan, tapi dalam kacamata sekilas saja.

Kalau ditelusuri lebih dalam, hidupnya sangat berisiko karena utang ada di mana-mana. Terlebih lagi saat tipe asal gesek ini punya lebih dari satu kartu kredit. Gawatlah sudah!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Tipe Tak Bisa Melewatkan Promo

Semua orang tampaknya menyukai promo. Adanya promo membuat seseorang bisa mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga lebih murah.

Sayangnya, ada beberapa orang yang sama sekali tidak bisa melewatkan promo ini. Asal ada promo, pasti beli meski barang tersebut tidak masuk dalam daftar kebutuhannya sehari-hari. 

Tipe ini cenderung berasumsi, “Selagi murah, kenapa tidak dibeli saja?” Sementara untuk urusan pemakaian bisa dipikirkan dihari esok.

Akibat asumsi seperti inilah tipe penyuka promo sering membuang barang yang dibelinya karena tidak terpakai. Sia-sia, bukan?

3. Tipe Kolektor

Kalau tipe yang satu ini dilandasi oleh ketertarikan untuk belanja dalam jumlah lebih, sehingga dirinya suka mengumpulkan kartu kredit dari bank yang berbeda demi mendapatkan diskon dan promo dalam jumlah besar.

Sah-sah saja kalau mau punya lebih dari satu kartu kredit, tapi kebanyakan kartu kredit justru berdampak buruk bagi kondisi finansial. Apalagi kalau tidak dikelola dengan baik, bisa-bisa utang bisa menumpuk dalam sekejap. 

Punya lebih dari satu kartu kredit memang menyenangkan karena bisa gonta-ganti sesuai kebutuhan transaksi. Tetapi, coba perhatikan lagi tingkat risikonya. Jangan sampai karena nila setitik, rusak susu sebelanga. 

3 dari 4 halaman

4. Tipe Malas Bayar

Sesuai dengan namanya, tipe yang satu ini hanya suka membeli, tapi tidak suka membayar. Ya, boleh dikatakan termasuk tipe yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. 

Jadi, tak heran kalau hidupnya dipenuhi utang. Para penagih utang pun sering datang ke rumahnya untuk menagih apa yang menjadi tanggung jawab si debitur. Tapi, tipe ini cenderung tak menghiraukan.

Akibat perbuatannya ini, pihak bank jadi jerah memberikan pinjaman sehingga surat permohonan pengajuan pinjaman baru sering berujung pada penolakan. Lagipula, bank mana yang mau rugi? 

Selain gagal mendapat pinjaman bank, track record pinjaman tipe ini juga cenderung jelek. Akibatnya, tipe ini sulit mendapatkan pinjaman dari manapun karena sudah dicap sebagai orang yang suka malas bayar cicilan. 

5. Tipe Pecinta Cicilan

Tipe yang satu ini berbeda dengan tipe di atas, perbedaannya terletak dari cara dirinya memperoleh suatu barang. Tipe ini bisa dikatakan ogah membayar apapun secara tunai. Dirinya lebih suka mencicil menggunakan kartu kredit.

Sebab dengan mencicil, dirinya bisa menggunakan uang tunai yang dimiliki untuk kebutuhan lain yang bisa mendatangkan uang. Misalnya menabung, berinvestasi, atau membuka usaha. Akibat kecintaannya mencicil, wajar saja apabila total cicilannya per bulan lumayan besar.

Meski begitu, tipe ini masih dipercaya saat mengajukan pinjaman kepada bank karena dirinya jarang melanggar ketetapan pembayaran yang ditetapkan oleh pihak bank. Misalnya jarang melakukan pembayaran minimum ataupun telat bayar.

4 dari 4 halaman

6. Tipe Asal Ada

Jika dilihat dari segi intensitas penggunaan, tipe asal ada jarang sekali menggunakan kartu kredit untuk bertransaksi. Dirinya lebih suka bertransaksi dengan uang tunai karena dapat memperkecil jumlah utang.

Tipe ini sadar betul kalau penggunaan kartu kredit dapat menjerumuskan kondisi finansialnya. Sebelum hal ini benar-benar terjadi, dirinya sudah mengantisipasi penggunaannya terlebih dulu.

Pertanyaannya, kapan tipe ini menggunakan kartu kredit miliknya? Hanya saat keadaan genting saja, saat dimana dirinya benar-benar tidak punya uang untuk membayar transaksi. Di luar dari pada itu, maka kartu kredit tidak akan digunakan.

7. Tipe yang Bijak

Tipe si bijak bukanlah tipe yang takut menggunakan kartu kredit. Hanya saja, dirinya sangat cermat dan hati-hati saat menggunakan kartu kredit untuk bertransaksi.

Tipe ini akan memilih timing yang paling tepat agar dirinya bisa terhindar dari sikap konsumtif. Kalaupun ingin membeli suatu barang, tipe ini memilih untuk menabung terlebih dahulu agar proses pembayaran cicilan lancar sampai cicilan lunas.

Akibat sikapnya yang demikian, maka tipe si bijak jarang sekali terlilit utang. Logikanya saja, bagaimana mau terlilit utang kalau cicilan pun dibayarkan secara tertib? 

Kalau Anda Tipe Pengguna Kartu Kredit yang Mana?

Tipe pengguna kartu kredit memang berbeda-beda. Nah, dari tujuh tipe yang telah disebutkan di atas, Anda termasuk tipe yang mana?

Kalau kamu termasuk tipe nomor tujuh, selamat! Karena kamu tahu betul cara memanfaatkan kartu kredit secara maksimal.

Kalau tidak termasuk, itu artinya Anda harus segera memperbaiki cara menggunakan kartu kredit agar lebih baik dan tepat lagi ke depannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini