Sukses

Kemenkop Gandeng 18 Kementerian dan Lembaga untuk Naikkan Kelas UMKM

Sinergi dan kolaborasi program antar K/L membuat target UMKM naik kelas bisa segera diwujudkan.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit, mengajak seluruh kementerian dan lembaga (K/L) yang memiliki binaan koperasi dan UKM untuk bersinergi dan konsolidasi program pengembangan UMKM.

"Kita ingin agar UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) bisa segera naik kelas," kata Victoria dalam Rapat Kerja dengan kementerian dan lembaga terkait isu perluasan akses pasar dan peningkatan daya saing, di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Ia mengatakan pihaknya sudah memetakan gambaran di lapangan, yang menyebutkan ada 18 K/L yang terkait dengan koperasi dan UKM.

Meskipun programnya banyak tersebar dan kecil-kecil, dan juga ada yang tumpang tindih. Tapi menurutnya, hal itu adalah tantangan bagi pihaknya.

"Bahkan, Presiden Jokowi juga berkeinginan adanya kolaborasi antar K/L dalam membangun produk UMKM," ujarnya.

Victoria meyakini, dengan terciptanya sinergi dan kolaborasi program antar K/L, target UMKM naik kelas bisa segera diwujudkan. Dirinya mengaku tidak bermaksud mengubah program K/L yang sudah ada, melainkan lebih kepada saling sharing dan kolaborasi program dengan Kemenkop UKM.

Kendati begitu, Victoria mengatakan bahwa pihaknya dibekali dengan target, yang diantaranya meningkatkan ekspor produk UMKM, substitusi impor, hingga mampu masuk ke rantai pasok atau global value chain.

"Kita akan kembangkan sentra-sentra produksi produk unggulan di daerah-daerah, factory sharing, hingga pendekatan digitalisasi," ungkapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Target Sektor

Beberapa sektor yang diharapkan dapat disinergikan adalah pertanian (beras, jagung, kopi, pisang, nanas, singkong, cangkul, dan bambu), perikanan dan peternakan (udang, domba, kambing, sapi perah).

Serta di sektor ekonomi kreatif (home decor, furnitur, fashion muslim, dan makanan minuman), serta sektor pariwisata (kuliner, homestay, wisata alam, handicraft).

"Saya yakin, kolaborasi ini bisa memperluas pasar bagi produk KUKM kita," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Menkop: UMKM Dalam Negeri Jangan Malas Bersaing

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, mengatakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak boleh kalah saing dengan produk luar negeri di pasar dalam negeri.

"Dari dalam negeri pun kan kita malas bersaing dengan produk asing, yang bisa dengan mudah masuk melalui e-commerce, Nah, karena itu standarnya itu harus langsung di upgrade standarnya itu ke pasar global. Jadi penting perbaikan kewirausahaannya mulai dari skala bisnisnya termasuk daya saing produk," kata Teten dalam Acara UMKM naik kelas di Tahun 2020, di Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Selain UMKM diharapkan bisa menguasai pasar dalam negeri, Kemenkop berupaya memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk melakukan ekspor. Seperti dilakukannya pendampingan, perbaikan kualitas produk UMKM agar bisa bersaing.

Selanjutnya, ia menegaskan kembali bahwa definisi UMKM naik kelas itu bukan berarti melahirkan konglomerasi baru tapi lebih pada konsep keadilan ekonomi.

"Jadi UMKM naik kelas itu sebenarnya kan kita harapkan out put-nya ada pertumbuhan jumlah wirausaha di Indonesia, sekarang ini kan baru di bawah 1 persen," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.