Sukses

Cegah Abrasi, Kementerian PUPR Kembangkan Blok Beton Bertangga

Abrasi di Pantai Happy Buleleng Bali mengancam rumah penduduk dan Pura Segara. Kementerian PUPR coba mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) mengembangkan teknologi Blok Beton Berkait, Berongga dan Bertangga (3B). Teknologi blok beton ini dikembangkan untuk mengatasi abrasi di garis pantai Indonesia.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, teknologi Blok Beton 3B saat ini telah diterapkan di Pantai Happy Buleleng, Bali dan Pantai Daruba, Morotai Selatan.

"Erosi di Pantai Happy mengancam rumah penduduk dan Pura Segara, sehingga penerapan pengaman pantai Blok Beton 3B dinilai sangat perlu," ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1/2020).

Di samping mengamankan pantai, teknologi ini juga berfungsi sebagai jalan akses ke laut yang mendukung kegiatan religius penduduk setempat seperti Upacara Melasti.

Teknologi Blok Beton 3B sendiri dikembangkan oleh Pusat Litbang Sumber Daya Air (Pusair) sebagai solusi mencegah longsor dan pergeseran garis pantai akibat erosi gelombang air laut atau abrasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waktu Pengerjaan Lebih Singkat

Blok Beton 3B merupakan blok beton dengan sistem modular interlocking pabrikasi, sehingga mempermudah dan mempersingkat waktu pengerjaan di lapangan karena hanya berupa instalasi. Teknologi ini dapat diterapkan di pantai berpasir dengan maksimal ketinggian gelombang moderat 1.5 meter.

Selain itu, Blok Beton 3B berbahan beton K-222 dengan koefisien stabilitas lapis lindung sebesar 34,63 dan mampu menahan gelombang setinggi 2 meter.

Keunggulan lainnya dari Blok Beton 3B yakni efektif dalam pengamanan pantai, rayapan gelombang rendah, sistem interlocking yang kuat, dan bahan-bahan konstruksi mudah didapat.

Penerapan teknologi ini diawali dengan pengerjaan galian tanah untuk menentukan elevasi dan kedalaman galian yang akan dicapai. Selanjutnya adalah pemasangan mini pile pabrikasi dengan tinggi maksimal 3 meter dan dilanjutkan dengan pemasangan batu kaki, lalu pemasangan pile cap dan Blok Beton 3B.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.