Sukses

Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra Tolak Kartel Industri Penerbangan

Penggantian Direktur Utama Garuda Indonesia bisa meningkatkan kinerja industri pariwisata yang sempat lesu.

 

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama baru Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sangat menolak terhadap adanya kartel dalam industri penerbangan Indonesia.

"Saya tidak mengajak orang berantem, saya hanya menawarkan serta mempromosikan jasa dan pelayanan maskapai Garuda Indonesia, ini merupakan kompetisi yang sehat. Jadi rasanya tidak perlu terutama dengan maskapai lokal menurut saya kita perlu berkolaborasi tanpa menciptakan kartel. Saya bukan orang yang setuju dengan adanya kartel," ujar Irfan dikutip dari Antara, Kamis (23/1/2020). 

Irfan mengatakan bahwa kompetisi itu kalau semata-mata diartikan hanya sebagai kompetisi nantinya akan saling memakan satu sama lain, sehingga yang dikhawatirkan akibat kompetisi yang begitu ketat timbulnya komoditisasi daripada jasa ini. Nantinya semua penumpang hanya melihat harga yang rendah terus naik.

Padahal menggunakan atau membeli jasa penerbangan itu bukan seperti membeli teh atau casing HP, namun dibalik ini ada keamanan pelayanan dan berbagai hal lainnya.

"Hubungan dengan maskapai lain ini kita berkompetisi saja, tapi kemudian di banyak sisi mestinya kita bisa kerja sama," kata Irfan Setiaputra.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Industri Pariwisata

Sebelumnya Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menilai penggantian Direktur Utama Garuda Indonesia bisa meningkatkan kinerja industri pariwisata yang sempat lesu.

Selama ini, menurut dia, Garuda telah menciptakan sistem kartel dan mendikte pasar, melalui cara-cara seperti "menekan" operator jasa layanan penjualan tiket seperti Traveloka.

Irfan Setiaputra ditetapkan sebagai Direktur Utama baru Garuda Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB yang digelar pada Rabu kemarin.

RUPSLB ini dihadiri/diwakili oleh pemegang 23,38 miliar lembar saham atau 90,34 persen dari keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.