Sukses

Menko Luhut Sarankan Pengelola Asabri Diisi Profesional

Menko Luhut mengaku sedih dengan adanya dugaan penyelewengan dana PT Asabri (Persero) senilai Rp 10 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kematiriman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sedih dengan adanya dugaan penyelewengan dana PT Asabri (Persero) senilai Rp 10 triliun. Sebagai jenderal purnawirawan dia meyakini dana pensiun prajurit tetap aman.

"Uang prajurit aman, tapi kita sedih melihat ini," kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Laporan yang diterima Luhut dari Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo memang terlihat ada permainan dana di situ. Sehingga perlu segera dibenahi.

Dia melanjutkan, BUMN sudah memiliki cara menangani kasus yang terjadi di Asabri. Dia memperkirakan akan segera dieksekusi dalam waktu dekat. "Mungkin dalam bulan ini itu akan segera," kata Luhut.

Untuk itu, dia menyarankan pengelola Asabri dilakukan oleh kaum profesional. Hal ini sekaligus mematahkan jika Asabri hanya bisa diisi oleh tentara.

"Jadi diisi sama orang ngerti atau TNI juga bisa tapi harus yang profesional, kan banyak, seperti saya kan juga ngerti uang," tutur Luhut.

"Jadi jangan yang enggak ngertilah, supaya tidak dibodohi sama yang ngerti. Nanti sahamnya bisa digoreng-goreng," sambungnya.

Sebab kata Luhut, data saham sudah bisa dilihat kapan saham itu dimainkan. Meski sudah membantah namun jejak yang dilakukan sudah tercatat. Hal ini pun sudah diperintahkan presiden untuk segera diselesaikan.

"Jadi saya pikir tidak akan bisa lari. Bilang saya enggak ada korupsi, tapi kau main goreng-goreng saham. Pasti akan kena semua," tutup Luhut.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Isu Korupsi, BPK Mulai Audit Investigatif Asabri

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan melakukan audit investigatif kepada PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) menyusul dugaan kasus korupsi di perusahaan tersebut senilai Rp 10 triliun.

Dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Jumat (17/1/2020), BPK menegaskan, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi terkait hasil pemeriksaan investigatif Asabri dari BPK. 

"Menindaklanjuti hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) sebelumnya terhadap Asabri, BPK memutuskan melakukan pemeriksaan investigatif atas Asabri yang memiliki indikasi permasalahan dalam pengelolaannya," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Nantinya, pernyataan resmi tentang pemeriksaan Asabri akan dinyatakan oleh Ketua dan atau Wakil Ketua BPK.

Asabri sendiri mulai jadi perhatian publik ketika Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan ada dugaan korupsi di BUMN pelindung tentara dan polisi tersebut. Nilainya tak tanggung-tanggung, hingga Rp 10 triliun.

Namun baru-baru ini, Direktur Utama Asabri Letjen Purn TNI Sonny Widjaja membantah adanya dugaan korupsi tersebut. Dia menegaskan bahwa uang prajurit aman, tidak hilang dan tidak dikorupsi.

Sonny meminta agar pihak yang menyebarkan berita tendesius dan negatif tentang Asabri menunjukkan data dan fakta yang sudah terverifikasi sebelum berbicara tentang Asabri.

"Kepada pihak-pihak yang ingin berbicara dengan Asabri, harap menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi," ujarnya.

Lebih lanjut, jika masih berlangsung, Sonny tak segan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.