Sukses

Jurus Menperin Genjot Kinerja Industri Manufaktur

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, mengatakan ingin melakukan pendekatan Top Down untuk mengembangkan industri manufaktur.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan ingin melakukan pendekatan Top Down untuk mengembangkan industri manufaktur di Indonesia.

Sebelumnya ia sedikit pesimis karena dari anggaran yang ditetapkan pemerintah untuk Kementerian Perindustrian (Kemenperin) alami penurunan dari Rp 3,6 triliun menjadi Rp 2,92 triliun.

Kendati begitu, ia kini optimis bahwa dana tersebut bisa memadai untuk mengembangkan industri manufaktur. Selama menjabat sebagai menteri selama 3-4 bulan, dia berpikir sebagai menteri tidak hanya menghasilkan pengeluaran yang terkait dengan Undang-undang dan lain sebagainya, melainkan lebih dari itu.

"Tapi 3-4 bulan di Menperin memang tidak bisa output hanya hal-hal yg berkaitan dengan Undang-undang saja, diperlukan lebih dari itu, saya menyampaikan saya sudah berdikusi dengan berbagai pihak di mana pemikiran saya mengatakan, bahwa kebijakan pembangunan dari industri ingin bagus," kata Agus dalam acara Kick-off pelaksanaan anggaran Kementerian Perindustrian (Kepemperin) 2020, di Kementrian Perindustrian, Jakarta, (13/1/2020).

Menurutnya diperlukan pendekatan Top Down, yakni perencanaan pembangunan yang segala keputusan penting, dan jenis kegiatannya ditentukan dahulu oleh pemerintah. 

Sehingga diperlukan anggaran untuk menciptakan kawasan industri yang sederhana. Dengan begitu, diharuskan  mendukung industri manufaktur di Indonesia supaya berkembang.

"Pengembangan kawasan industri bisa dilakukan dengan top down, dengan membantu pelaku industri dalam mencari sumber daya bahan bakunya, itulah kebijakan-kebijakan yang akan kami dorong," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tarif Investor di Kawasan Industri

Secara paralel, ia ingin melakukan pendekatan top down dengan kawasan industri, yang bertujuan mengundang daya tarik Investor agar kawasan industri tersebut tumbuh.

"Bisa saja ada kawasan yang mengundang daya tarik investornya kurang," ungkapnya.

Sehingga pihaknya bisa mendorong pengelompokan-pengelompokan industri mana yang akan pihaknya dorong, calon investor yang bagus akan dibantu dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan Kementerian.

"Konsekuensinya memang anggaran, kita melangkah bersama-sama pada tahun 2021, agar industri bisa lebih cepat dan terarah," jelasnya.

Ia pun meyakini dengan dimulainya anggaran tahun 2020, bisa menjadi motor penggerak industri, dan membangun sinergi dalam membangun industri nasional.    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.