Sukses

HIPMI: Pak Erick Thohir, Awas Serangan Balik Koruptor Jiwasraya

Pengusaha yang tergabung dalam HIPMI mempringatkan kepada Menteri BUMN Erick Thohir adanya serangan balik dari koruptor Jiwasraya

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mendukung langkah-langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir dalam membersihkan PT Asuransi Jiwasaraya (Persero) dari korupsi. Meski demikian, Hipmi mengingatkan agar Erick berhati-hati. Sebab para koruptor sedang melakukan serangan balik.

“Hipmi sebagai lembaga mendukung sepenuhnya langkah-langkah Menteri BUMN dalam melakukan aksi bersih-bersih di BUMN khususnya dalam mengusut dugaan tindakan koruptif di Jiwasaraya,” ujar Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H.Maming di Jakarta dalam keterangannya hari ini.

Indonesia, lanjut Maming, membutuhkan ikon-ikon korporasi nasional yang sehat dan kompetitif, khsususnya BUMN. Sebab, korporasi-korporasi ini strategis untuk menjaga citra industri terkait, iklim investasi, dan perekonomian nasional. Kasus Jiwasraya sendiri saat ini tengah ditangani Kejaksaan Agung.

“Kita perlu menjaga citra industri terkait (perasuransian). Sebab itu, pengelolaan korporasi harus mengikuti kaidah-kaidah good corporate governance (GCG) dan best practice,”ucap Maming.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perlawanan Para Pelaku

Meski demikian, Maming mengatakan aksi Erick dalam mengusut kasus Jiwasaraya sedang mendapat perlawanan dari aktor-aktor koruptor. Hal itu terlihat dari narasi yang diciptakan akhir-akhir ini.

“Akhir-akhir ini kami lihat ada narasi yang diciptakan, untuk menyerang balik Erick. Padahal Erick baru jadi Menteri dan beliau yang mengangkat masalah ini. Yang mengangkat isu ini malah dituding sebagai peraih manfaat,” ujar Maming.

Sebab itu, Hipmi meminta Menteri BUMN agar waspada dan tidak terpengaruh dengan narasi-narasi serangan balik tersebut. Hipmi mendukung sepenuhnya langkah Erick dalam mengusus kasus Jiwasaraya sampai penegak hokum menemukan aktor utama intelektual dibalik kasus ini.

Maming mengatakan, langkah Erick dalam membenahi BUMN sudah on the track. “Kita butuh lebih banyak lagi BUMN-BUMN yang sehat sebagai agent of development dan juga menjadi mitra-mitra strategis pengusaha-pengusaha nasional dan daerah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja serta mendorong investasi lebih banyak.  Kalau korporasinya sehat-sehat kan investor-investor baik di direct investmentmaupun indirect investment ini akan bergairah masuk ke dalam negeri. Makanya, langkah-langkah penyehatan ini penting sekali,” tukas Maming. 

3 dari 3 halaman

Erick Thohir Jadikan Kasus Jiwasraya Tolak Ukur Kinerjanya

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, dirinya selaku pimpinan tertinggi di Kementerian BUMN akan mendorong agar key performance index (KPI) yang disusun dapat tercapai, sesuai dengan visi presiden.

Salah satunya, menyelesaikan sengkarut perusahaan asuransi Jiwasraya yang dikatakan memiliki resiko sistemik karena masalahnya yang sangat besar.

Namun, dalam penyelesaiannya, Erick menegaskan akan fokus dan tidak lempar melempar tanggung jawab.

"KPI (yang lain) yang akan kita push salah satunya yang sedang hot (diperbincangkan publik) Jiwasraya, tapi tetap kita tidak mau lempar-lempar, akan kita pastikan kita cari jalan," ujarnya di Gedung Kementerian BUMN, Jumat (9/1/2020).

Lebih lanjut, dirinya dan tim akan berusaha menyelamatkan Jiwasraya karena menyangkut kepercayaan masyarakat. Apalagi, Pemerintah Provinsi DKI juga memiliki visi yang sama untuk mendatangkan investasi di berbagai bidang, seperti pariwisata dan lainnya.

"Tetapi kepercayaan publik atau kepercayaan masyarakat dunia luar yang lihat ini, yang katanya begini begitu, itu sama saja, apalagi sudah ada komplain dari warga asing (tepatnya) Korea. Saya rasa kita nggak bisa diam-diam aja," tuturnya.

Oleh karenanya, Erick memohon dukungan semua pihak agar masalah Jiwasraya dapat terselesaikan sesegera mungkin.

"Jadi saya mohon dukungan dari para pemegang kebijakan, tidak hanya kementerian tapi pemimpin daerah lain karena tidak mungkin kita bisa berjalan (jika tidak bersama-sama)," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.