Sukses

AS Tertarik Bangun Tol di Sumatera

Tak hanya tertarik dengan proyek infrastruktur, DFC juga ingin masuk ke sektor kesehatan dan energi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut bahwa perusahaan baru asal Amerika Serikat (AS), International Development Finance Corporation (DFC) tertarik berinvestasi di Indonesia. Perusahaan tersebut akan masuk ke sektor pariwisata dan infrastruktur.

"Mereka mau masuk ke beberapa proyek, tim masih kerja di atas. Mereka mau masuk toll road di Jawa atau Sumatra lalu di turis," kata Luhut saat ditemui di Kantornya Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Secara nilai, Mantan Menko Pulhukam ini belum bisa memastikan. Hanya saja DFC berkomitmen menaruh sahammya sekitar puluhan miliar dolar AS. Tak hanya, di Indonesia namun juga di negara-negara berkembang lainnya.

"Komitmen mereka multi bilion dollar AS. Kami mau segera mulai, working team sedang bekerja proyeknya tuh," kata dia. 

Chief Executive Officer International Development Finance Corporation (DFC), Adam Boehler mengakui perusahaannya sendiri baru berdiri dan memiliki modal investasi sebanyak USD 200 miliar untuk negara-negara berkembang. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara pertama yang dikunjungi

"Kita baru didirikan 2 minggu lalu dan langsung mengunjungi Indonesia sebagai kunjungan pertama kali. Itu membuktikan komitmen kami ke Indonesia," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tertarik Masuk Sektor Kesehatan dan Energi

Adam mengatakan kehadirannya di Indonesia juga sebagai bentuk komitmen AS. Bahkan dirinya mengaku tak hanya tertarik dengan proyek infrastruktur, melainkan juga ingin masuk ke sektor kesehatan dan energi.

"Pasti semua tertarik angkanya berapa kan? Saya tekankan ini multi bilion nanti beberapa bulan ke depan saya akan balik lagi menegaskan berapa tepatnya investasi kami. Tapi ini akan ada multi billion yang mengarah ke puluhan miliar dolar as investasinya," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.