Sukses

PLBN Skouw Hidupkan Ekonomi Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Pembangunan lanjutan kawasan perbatasan Skouw merupakan instruksi Jokowi dalam mendukung kegiatan sosial-ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan fasilitas pendukung di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Skouw yang berada di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.

Dukungan infrastruktur Zona Sub Inti ini merupakan pengembangan dari Zona Inti PLBN yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2017 lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan lanjutan kawasan perbatasan Skouw merupakan instruksi Jokowi dalam mendukung kegiatan sosial-ekonomi pada kawasan PLBN Skouw sebagai beranda terdepan Indonesia.

"Pembangunan PLBN ini tidak hanya menjadi kebanggan bangsa Indonesia, tetapi yang terpenting sekali adalah fungsi pertahanan keamanan dan sekaligus sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan Indonesia- Papua Nugini," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/1/2020).

Pengembangan Zona Sub Inti mulai dikerjakan pada 2017 dengan biaya APBN sebesar Rp 246,5 miliar. Saat ini seluruh progres fisik fasilitas pendukung mencapai 100 persen.

Pembangunannya berada di atas lahan seluas 12,20 hektar (ha) dengan total luas bangunan 9.921 m2, yang meliputi rumah dinas pegawai, Wisma Indonesia, gedung serbaguna, masjid, gereja, fasilitas umum (rest area, ATM Center), fasilitas sosial (ruang terbuka hijau), dan pos TNI/POLRI.

Selain itu juga dibangun area komersial dan pasar sebanyak 304 kios di atas lahan seluas 3.600 m2. Desain pasar terdiri dari kios basah, kios kering serta kios terbuka yang tidak memakai atap penutup berjumlah 50 kios.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bangun Rumah Khusus

Di kawasan tersebut juga telah dibangun 50 unit rumah khusus (rusus) bagi masyarakat perbatasan di Kampung Skouw, Distrik Muaratami, serta revitalisasi rumah khusus sebanyak 50 unit bagi pegawai negeri sipil (PNS) di Kampung Skouw Mabo, Distrik Muara Tami.

Unit rumah khusus memiliki tipe 36 yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 ruang tamu, yang dilengkapi dengan jalan lingkungan, air bersih, sanitasi, drainase dan listrik. Dukungan infrastruktur permukiman disekitar perbatasan berupa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 50 liter per detik antara lain untuk melayani 577 sambungan rumah.

 

3 dari 3 halaman

Tahap 1

Sebelumnya, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah menyelesaikan pembangunan tahap 1 PLBN Terpadu Skouw yang difokuskan pada Zona Inti seluas 10,7 ha dengan luas total bangunan 4.761 m2.

Pembangunannya meliputi bangunan utama PLBN, bangunan pemeriksaan kargo terpadu, utilitas, keberangkatan dan kedatangan (check point), klinik, car wash, gudang sita, jembatan timbang, koridor pejalan kaki, serta gerbang dan Monumen Lintas Batas Negara (TASBARA). Besaran alokasi APBN untuk pembangunan PLBN Terpadu Skouw Tahap 1 sebesar Rp 165,9 miliar.

Untuk memudahkan akses menuju PLBN, menyelesaikan pembangunan Jembatan Youtefa atau dikenal dengan Jembatan Holtekamp yang akan mempercepat waktu tempuh dari Kota Jayapura ke perbatasan. Kini, Jayapura-Skouw dapat ditempuh dengan waktu sekitar 60 menit saja. Jarak PLBN Terpadu Skouw dari Bandara Sentani, Jayapura sekitar 82 km melalui jalur darat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.