Sukses

Erick Thohir Ancam BUMN Manipulasi Laporan Keuangan

Ke depan, dia menegaskan, tidak akan ada lagi tipu menipu laporan keuangan BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat suara mengenai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait laba semu dalam laporan keuangan PT Asuransi Jiwasraya. Ke depan, dia menegaskan, tidak akan ada lagi tipu menipu laporan keuangan BUMN.

"Deputi keuangan di BUMN sendiri ke depan akan kita push bahwa tidak ada lagi di BUMN-BUMN itu yang namanya laporan keuangan itu sulap-sulapan. Saya tidak mau misalnya revaluasi aset di BUMN langsung perusahaannya jadi untung," ujarnya di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (9/1/2019).

Erick mengatakan, Kementerian BUMN akan melakukan pengawasan dengan ketat agar badan usaha tidak bebas melakukan manipulasi laporan keuangan. Selain itu, pihaknya juga akan mengawasi investasi badan usaha agar tidak diinvestasikan terhadap investasi abal-abal.

"Padahal nggak ada cash nya. Lalu dia terbitkan utang baru, utangnya diinvestasikan ke proyek nggak feasible. Nah ini kan bahaya. Nah itu kenapa kita punya Deputi Keuangan yang akan menertibkan hal hal seperti ini, tipu menipu tidak ada lagi," jelasnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan kerja sama dengan BUMN. Sedangkan untuk audit KAP bermasalah, akan diserahkan kepada pihak yang lebih berwenang.

"Ya itu akan kita lakukan seperti itu. Ya tentu kalau masalah audit nya itu kan bukan domain saya," paparnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini Cara Erick Thohir Bereskan Hotel-Hotel BUMN

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan langkah yang akan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dalam  merapikan bisnis hotel milik BUMN yang induknya tidak memiliki core bisnis perhotelan.

Cara tersebut ialah dengan menyatukan pengelolaan hotel tersebut kepada BUMN yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias sudah IPO (initial public offering).

"Untuk hotel-hotel di BUMN nanti akan disatukan (pengelolaannya), dimasukkan ke perusahaan BUMN yang sudah IPO," ujar Arya di Kementerian BUMN, Selasa (7/1/2020) malam.

Rencananya, pengelolaan hotel ini akan diserahkan kepada BUMN dengan kinerja yang kurang baik, sehingga nantinya BUMN tersebut bisa meningkatkan performanya.

Namun, Arya belum mengetahui secara pasti BUMN mana saja yang bakal mengelola bisnis hotel tersebut. Skema pengelolaannya pun masih disusun.

"Ini masih dicari apakah bentuknya diambil, atau dibeli untuk memperkuat Tbk (perusahaan terbuka) itu," ujar Arya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.