Sukses

Perusahaan Migas Oman Ingin Kerjasama Pembangunan Kilang Bontang Tetap Jalan

Perusahaan Migas Oman telah melayangkan surat ke Pertamina‎ pada Selasa, 31 Desember 2019 tentang Kilang Bontang.

Liputan6.com, Jakarta Overseas Oil and Gas (OOG) berharap kerjasama dengan PT Pertamina terkait proyek pembangunan Kilang Bontang dapat berlanjut. Perusahaan Migas asal Oman‎ tersebut ingin membuka dialog untuk memperbaiki hubungan kedua belah pihak.

Direktur OOG Ruddy Bagindo mengatakan, perusahaannya telah melayangkan surat ke Pertamina‎ pada Selasa, 31 Desember 2019.

Adapun isi surat disampaikan OOG untuk mempertegas komitmen sekaligus keseriusan dalam pembangunan kilang dan petrochemical.

"Kami juga ingin meluruskan hal-hal yang masih belum dikomunikasikan dengan baik. Agar kegiatan dan persiapan yang sudah dilakukan dan dikerjakan beberapa tahun ini dapat dilanjutkan," kata Ruddy, di Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Ruddy berharap, Pertamina bisa melanjutkan surat yang disamaikan melalui dialog sehingga kerja sama bisa berlangsung kembali. Kondisi ini mengingat banyak pekerjaan sudah dilakukan antara OOG dan Pertamina.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejak 2018

PT Pertamina dan OOG sebelumnya. sudah menjalin komitmen menjalankan pembangunan proyek Grass Root Refinery (GRR) atau pembangunan kilang baru di Bontang.

Komitmen yang dilakukan Desember 2018, ini ditandai dalam suatu perjanjian Framework agreement antara kedua perusahaan untuk membangun kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari dan Petrokimia di Bontang, Kalimantan Timur.

"Dalam surat ini, OOG berharap kepada Pertamina dan juga pemerintah Indonesia dapat membuka kembali ruang dialog dan dapat meneruskan kerja sama ini. Sehingga tujuan pemerintah Indonesia untuk menekan impor bahan bakar minyak dan petrochemical bisa terwujud," ujar Ruddy.

Peran OOG tentu untuk meningkatkan hubungan antara Pemerintahan Kerajaan Oman dengan Indonesia terutama dalam bentuk kerja sama pembangunan kilang. Sehingga itikad baik dengan menyampaikan surat resmi diharapkan bisa mendapat jawaban positif dari PT Pertamina.

"Kami masih menunggu tanggapan dari Pertamina, jadi kami tidak ingin berandai-andai. Kami masih punya harapan bahwa pertamina memberikan tanggapan yang positif," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini