Sukses

Tutup Perdagangan Bursa, Sri Mulyani Banggakan Capaian Infrastruktur RI

Menteri Keuangan Sri Mulyani hari ini resmi menutup perdagangan bursa saham 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa pembangunan infastruktur yang digalakan Presiden Joko Widodo selama kepemimpinannya sudah cukup berhasil. Hal itu disampaikannya saat menutup perdagangan pasar modal Indonesia 2019.

Sri Mulyani menyampaikan, keberhasilan pembangunan infrastruktur tersebut dapat diukur dengan semakin baiknya konektivitas antara derah satu ke daerah lainnya. Sehingga hal tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk berpergian.

"Saya masih naik sepeda tadi pagi dengan Presiden di Semarang sekarang saya di sini hadir untuk menutup bursa menandakan infrastruktur di Indonesia sucah cukup baik," kata dia dalam sambutannya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Seperti deikatahui, infrastruktur masih menjadi andalan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong daya saing Indonesia. Berbagai proyek infrastruktur terus digenjot untuk meningkatkan konektivitas.

Ada beberapa alasan Presiden Jokowi menggenjot infrastruktur, salah satunya sejalan dengan penciptaan lapangan kerja baru. Selain itu, infrastruktur juga diharapkan dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa.

Kemudian, pembangunan infrastruktur juga menjadi penghubung untuk meningkatkan pelayanan publik ke masyarakat Indonesia. Terakhir, pembangunan infrastruktur bertujuan membangun peradaban baru.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Tutup Perdagangan Saham 2019, IHSG Anjlok ke 6.229,53

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Perdagangan Agus Supramanto secara resmi melakukan penutupan perdagangan pasar modal seiring dengan berakhirnya 2019. IHSG ditutup melemah di level 6.229,53 poin atau turun 0,47 persen dari perdagangan Jumat kemarin sebesar 6.329,31 poin.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengakui tahun ini menjadi titik berat bagi seluruh pelaku ekonomi. Hal ini tercermin dari beberapa indikator ekonomi Indonesia yang menunjukan trend yang tidak begitu baik sepanjang tahun.

"Di dalam lingkungan ekonomi global tidak pasti kita perlu saling sinergi jaga ekonomi kita. Agar pelaku ekonomi bisa terus tumbuh dan lingkungan ekonomi kita terjaga," katanya di bursa efek indonesia, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Sri Mulyani menekankan, pemerintah perlu melakukan sinergi untuk merespon setiap perubahan yang terjadi baik di dalam negeri maupun luar. Hal itu dilakukan untuk menjaga ketahanan ekonomi dari tekanan global.

"Bagi pemerintah artinya harus lincah respon perbubahan terjadi," imbuh dia.

 

3 dari 3 halaman

Apresiasi

Di sisi lain, Bendahara Negara ini juga mengapresiasi kinerja positif pasar modal Indonesia sepanjang 2019. Menurut dia, di tengah bursa efek negara lain mencatat petumbuhan negatif, pasar modal Tanah Air mampu tumbuh positif sepanjang 2019.

"Saya apresiasi jajaran bursa yang melakukan kerja keras pada tahun 2019. Jumlah investor saham 2,4 juta tumbuh 40 persen dari 2018. Ini dilakukan disaat OJK dan BEK bersih bersih dari transaksi tidak baik bisa mencederai," katanya.

Dia menambahkan, pasar modal Indonesia akan tumbuh apabila reputasi dan regulasi dari regulator berjalan efektif. Dia pun berharap agar pembukaan perdagangan pasar modal pada Kamis (2/1) mendatang juga mampu memberikan kinerja postif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.