Sukses

Jelang Nataru, Kemenhub Tingkatkan Pengawasan Angkutan Kelebihan Muatan

Kegiatan ini dilakukan guna mencegah adanya kecelakaan seperti kejadian sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Jelang perayaan natal 2019 dan tahun baru 2020, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tingkatkan pengawasan terhadap angkutan barang yang kelebihan dimensi dan muatan.

Kegiatan ini dilakukan di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cikande, Serang, Banten pada Jumat pagi (20/12/2019), dipimpin oleh Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengendalian Operasional (Dalops) Direktorat Lalu Lintas Jalan, Marwanto Heru Santoso.

Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pitra Setiawan menyatakan kegiatan ini dilakukan guna mencegah adanya kecelakaan seperti kejadian sebelumnya.

"Tujuan kegiatan ini kami lakukan guna memperketat pengawasan truk atau kendaraan angkutan barang yang kelebihan dimensi atau muatan. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan seperti beberapa kejadian yang terjadi sebelumnya,” ujar Pitra dalam keterangannya.

Setelah memeriksa 30 unit kendaraan yang masuk ke Jembatan Timbang, petugas menemukan 2 unit kendaraan angkutan barang yang melanggar muatan lebih dari 100 persen dan diperintahkan putar balik kembali ke asal. Selain itu petugas juga menilang 6 unit kendaraan angkutan barang.

Pitra berharap, ke depannya Kemenhub bisa meningkatkan pengawasannya terhadap angkutan kelebihan muatan lebih baik lagi.

"Kegiatan yang dilakukan jelang Nataru 2019 ini merupakan salah satu tugas pengawasan terhadap kendaraan angkutan barang di Jembatan Timbang. Terutama untuk menindak tegas pelanggar angkutan kelebihan dimensi dan muatan atau dalam istilahnya over dimension over load (ODOL)," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenhub Bakal Bangun Bandara VVIP di Ibu Kota Baru

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Samarinda untuk melakukan koordinasi terkait dukungan transportasi di Ibu Kota Baru Negara (IKN), Rabu (18/12) yaitu 3 tiga bandara, terminal khusus (Tersus), dan Kendaraan Listrik atau berbasis baterai.

"Saya ditugaskan bapak Presiden untuk mempersiapkan ibukota baru yang akan ada di Kalimantan Timur khusunya di Balikpapan dan sekitarnya. Untuk itu saya melalukan inventarisir secara detail apa saja fasilitas transportasi yang sudah ada dan apa yang harus kita buat ke depan,” jelas Menhub dalam keterangannya, Kamis (19/12/2019).

Pertama yang dilakukan yaitu menginventarisir dua Bandara yang sudah ada yaitu Bandara Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Samarinda, dan satu Bandara yang akan dibangun yaitu Bandara VVIP.

Menhub mengungkapkan, untuk Bandara Sepinggan, Balikpapan dengan kapasitas 7 juta penumpang dan panjang runway 2.500 m akan dikembangkan menjadi 3.000 m dan dibuat terminal penumpang yang lebih luas.

Sementara untuk Bandara Samarinda dengan kapasitas saat ini sekitar 1 juta penumpang pertahun, Menhub mengatakan terdapat kendala untuk dilakukan pengembangan karena lahan sekitar merupakan lahan gambut yang sangat sensitif terhadap air.

“Solusinya kami akan kunsultasi dengan Menteri PU dan para ahli untuk kita buat drainase atau kolam penampung agar air tidak meresap sehingga tanah tidak turun,” tuturnya.

Selain melakukan pengembangan terhadap dua bandara yang sudah ada, Menhub mengungkapkan pula bahwa ia diinstruksikan Presiden untuk membangun Bandara Internasional VVIP yang jaraknya kurang lebih 20 km dari pusat ibu kota.

"Jadi diharapkan ada 3 bandara di sini. Ada Bandara di Balikpapan, di Samarinda dan ada satu bandara khusus yang dibangun untuk VVIP," jelas Menhub Budi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.